Artikel

24DES2014

Pemprov Sumut Bahas Het Elpiji 3 Kg

Medan, 22/12 - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Selasa 23 Desember 2014 berencana melakukan pertemuan dengan jajaran terkait membahas harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram di daerah itu karena munculnya gejolak harga di pasaran.

"Gejolak harga elpiji di pasar Sumut menjadi perhatian serius Pemprov Sumut. Besok (Selasa) ada pertemuan membahas soal HET elpiji 3 kg itu," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Rouly Tambunan di Medan, Senin.

Dia menolak memastikan apakah besaran HET elpiji 3 kg itu akan dirubah dengan alasan baru besok soal HET itu dibahas.

Namun dia mengakui, salah satu alasan pedagang menaikkan harga jual gas elpiji itu adalah naik atau semakin mahalnya biaya transportasi sehingga harga jual yang biasanya Rp 13.000 - Rp 15.000 per tabung tidak memadai lagi meski Pertamina belum menaikkan harga jual ke agen.

"Gejolak harga elpiji harus ditekan apalagi akan ada masuk perayaan Natal dan Tahun Baru," katanya.

Data yang diperoleh, berdasarkan SK Gubernur Sumut Nomor 188.44/261/KPTS/2010, HET elpiji tabung 3 kg dengan jarak radius 60 km dari SPBE/filling station sebesar Rp 12.750 per tabung.

Namun, hingga dewasa ini, masih hanya lima daerah yang diketahui memiliki peraturan daerah tentang penetapan HET elpiji subsidi tersebut yakni Kabupaten Asahan, Padanglawas Utara, Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara.

External Relation Marketing Operational Region I PT.Pertamina, Brasto Galih Nugroho, mengatakan, penetapan HET memang merupakan kewenangan Pemerintah.

"Harga jual Pertamina ke agen sendiri masih Rp 11.550 per tabung," katanya.

Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru serta ada gejolak harga, selain meningkatkan pengawasan distribusi, Pertamina, ujar Brasto sudah melakukan penambahan penyaluran gas 3 kg itu sebanyak 18.000 tabung per hari sejak 15-21 Desember dan ditambah sebanyak 23.000 tabung per hari mulai 22 Desember -3 Januari 2015.

Penyaluran rutin sendri setiap harinya normalnya berkisar 270.000 tabung.

Penjual eceran gas di Medan Johor, Aji, mengaku sudah menjual gas 3 kg dengan harga Rp 17.000 - Rp 18.000 per tabung dengan alasan semakin susah mendapat dari agen dan biaya transportasi yang semakin mahal sejak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Untuk menghindari permasalahan, saya sudah menerapkan penggunaan KTP (kartu tanda penduduk) bagi pembeli gas," katanya.

(Antara)-(DT)