Artikel

16JUL2014

Presiden Anugerahkan Sutias Penghargaan Satya Lencana Wirakarya

Medan, 15/7 - Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Utara Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho juga Ketua TP PKK Provinsi Sumut menerima tanda kehormatan Penghargaan Satya Lencana Wirakarya  (SLW) dari Presiden Republik Indonesi Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak acara peringatan Hari Koperasi Nasional ke-67 tahun 2014, di Lapangan Benteng Medan, Selasa (15/7).

Acara peringatan Hari Koperasi Nasional ini dihadiri, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Gubsu Gatot Pujo Nugroho, beberapa Kepala daerah Se-Indonesia.

Presiden SBY dalam arahannya menyampaikan rasa syukur dan bahagianya karena bersama sama dapat memperingati Hari koperasi yang ke 67 di kota Medan yang maju dan dinamis ini.

"Saya atas nama jabatan pemerintah dan pribadi mengucapkan selamat hari koperasi. Semoga koperasi semakin maju dan berjaya," ucapnya.

SBY juga menyampaikan bahwa pencapaian koperasi tahun ke tahun maju dengan pesat. Dan juga di tak lupa mengucapkan selamat bagi yang mendapatkan penghargaan termasuk kepada Istri Gubsu. "Teruslah menjadi contoh dan juga dan teruslah berada didepan untuk memjajukan koperasi di negeri tercinta ini. Kita besyukur kepada Allah SWT karena koperasi kita terus berkembang tumbuh dan makin berjaya. Jumlah koperasi meningkat terus juga jumlah anggota koperasi juga meningkat terus dan badan permodalan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Selamat dan terima kasih," katanya mengulangi.

Meyinggung era globalisai, SBY menyampaikan bahwa katanya ada yang bilang di era globaliasai koperasi tidak relevan lagi. Katanya juga koperasi itu ketinggalan. Katanya juga lebih baik usaha dan bisnis biasa selain koperasi. "Setujukah saudara saudara. Kita harus mengatakan tidak. Tidak setuju mengapa? Kalau kita lihat sejarah koperasi di seluruh dunia. dulu adalah di eropa. Ketika terjadi revolusi industri yang ketilka berkembang teori pasar bebas dan ekonomi yang kapitalistik. Maka terjadi semangat dari mereka mereka yang tidak ingin tertinggal. Dengan revolusi industri ekonomi pasar bebas, ekonomi kapitalis dan era moderen. Waktu itu istilah yang melatarbelakangi lahirnya gerakan koperasi," katanya menjelaskan.

Jadi intinya, rakyat waktu itu ingin jangan sampai kemakmuran itu, kesejahteraan itu dan yang mengambil keputusan dibidang ekonomi itu hanya ditangan para pemilik modal, para kapitalis! Hendaknya juga, kata SBY menekankan, bahwa ditangan banyak orang, termasuk mereka yang tidak memegang modal juga ikut meraksan kemakmuran dan kesejahteraan itu.

"Inilah cerminan dari demokrasi ekonomi. Oleh sebab itu sejak lahirnya. Gerakan koperasi memang diniatkan untuk membawa mamfaat bersama. Bagai anggotanya baik mamfaat ekonomi maupun mamafaat sosial. Oleh karena itu Koperasi tetap relevan dan penting sepanjang masa. Justru diera globaliasasi ini. Kita melihat terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi," tekan SBY.

Maka dari itu, dinegara diselurih dunia gerakan koperasi harus makin dikembangkan dan dimajukan. Kita ingin kesenjangan tidak makin melebar. Kita ingin kalau makmur ya makmur bersama. Kalau sejahtera ya sejahterta bersama. "Jangan makmur sendiri-sendiri kemakmuran bangsa yang makin dicapai itu benar-benar dirasakan oleh rakyat negara itu. Termasuk yang ada di Indonesia. Alhamdulillah ekonomi kita terus tumbuh. Kita masuk anggota G20 ekonomi 20 terbesar dunia. Tahun ini kita menjadi ekonomi nomer 10 terbesar di dunia. Kelas menegah indonesia terus meningkat. Itu baik (itu good news). Asalkan jangan sampai kemajuan ekonomi kita ini hanya dinikmani ole golongan tertentu saja, dinikmati oleh kelas menengah saja. Rakyat Indonesia dari Sabang sampai merauke harus juga menikmati. Dan mendapatkan memfaatnya. Itulah tujuan pembangunan kita," katanya dengan tegas.

Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dalam kesempatan yang sama mengucapkan terimakasih atas kedatangan Presiden SBY di Kota Medan Provoinsi Sumut. Menurutnya kedatangan SBY di Provinsi Sumut ini sudah yang ketiga kalinya.

"Kehadiran bapak presiden beserta rombongan untuk ketiga kalinya dalam tahun ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian bapak yang tentunya menjadi kehormatan bagi kami. Insya Allah, selama berada di sini, bapak dan ibu senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan," katanya.

Gubsu juga mengajak penggiat koperasi untuk menguatkan semangat dan tekad meningkatkan kinerjanya agar koperasi menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang mandiri, kreatif dan inovatif demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. "Oleh sebab itu kami mengajak segenap pemangku kebijakan dan pelaku koperasi yang berkumpul saat ini di kota Medan dapat menjadikan peringatan hari koperasi ini sebagai momentum kebangkitan koperasi nasional. Mari jadikan pertemuan di medan ini sebagai wadah menyatukan visi dan menguatkan tekad bersama untuk koperasi Indonesia yang kuat, sehat, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi pasar global," katanya.

(Humas Pemprovsu)-(Er)