Artikel

09APR2014

Strategi Pengembangan TIK

Berdasarkan identifikasi pada analisis lingkungan TIK internal, Pemprovsu masih menggunakan TIKsebagai support. Identifikasi kebutuhan informasi yang telah dilakukan menghasilkan solusi TIK untuk peningkatan kinerja dan kualitas layanan Pemprovsu. Pemenuhan solusi-solusi TIK ini diharapkan akan menjadi enabler untuk pencapaian visi dan misi Pemprovsu.

Untuk menyelaraskan rencana strategis TIK Pemprovsu terhadap kerangka Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, maka solusi TIK yang dihasilkan tersebut dapat dipetakan terhadap kerangka fungsional sistem kepemerintahan pada Gambar 5.1.

 gambar5.1

Gambar 5. 1. Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan [4]

 

 

Dari kerangka fungsional sistem kepemerintahan, beberapa sistem belum terpenuhi seperti terlihat bahwa solusi TIK yang dihasilkan secara umum telah memenuhi kerangka tersebut, kecuali beberapa sistem seperti Sistem Administrasi DPRD dan sistem Pemilu Daerah yang saat ini dirasakan kurang perlu dan dapat diimplementasikan kemudian.

Beberapa sistem selain yang ada dalam kerangka tersebut seperti e-Market, One Stop Business Solution, Trade Exchange, beberapa sistem lainnya ditambahkan untuk meningkatkan daya saing Provinsi Sumatera Utara guna menghadapi globalisasi. Hal ini merupakan kunci bagi Provinsi Sumatera Utara untuk meraih berbagai peluang.

Disamping itu, untuk menyiapkan SDM yang tangguh disiapkan beberapa sistem seperti e-Learning dan Pusat Akses Informasi Publik yang memungkinkan akses dari segenap lapisan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.

 

gambar5.2

Gambar 5. 2. Kerangka Sistem Kepemerintahan

Aplikasi TIK dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan fungsi kepemerintahan seperti yang telah didefinisikan dan dikelompokkan di atas. Dengan mempertimbangkan fungsi aplikasi dan layanannya, aplikasi-aplikasi tersebut disusun dan dikelompokkan dalam sebuah sistem kerangka arsitektur, yang dalam dokumen Blueprint Sistem Aplikasi e-Government disebut sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government, seperti terlihat pada Gambar 5.3.

 

gambar5.3

Gambar 5.3. Peta Solusi Aplikasi e-Government

Dalam peta solusi aplikasi e-government, sistem aplikasi dikelompokkan melalui pendekatan matriks antara orientasi fungsi layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut:

  1. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya (aplikasi front office)
  2. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk mememberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi kepemerintahan, serta fungsi-fungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office).
  3. Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat mendasar dan umum, diperlukan oleh setiap pengguna, atau setiap sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat layanan aplikasi dasar biasanya back-office.

Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi lagi ke dalam tiga sub-grup berdasarkan orientasi pengguna yang dilayaninya, sebagai berikut:

  1. Kelompok sistem aplikasi e-government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C: Government To Citizen)
  2. Kelompok sistem aplikasi e-government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B: Government To Business)
  3. Kelompok sistem aplikasi e-government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan internal lembaga kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerah lainnya (G2G: Government To Government)

Aplikasi dasar harus memiliki basis data pokok, yaitu basis data yang minimal harus dimiliki atau dibangun dalam pembuatan aplikasi. Data ini harus menjadi satu basis data yang terintegrasi dari seluruh aplikasi pada sistem pemerintahan daerah. Hal ini untuk menghindari duplikasi (redundant) dan menjaga keabsahan (validity) data tersebut. Nantinya basis data ini harus menjadi kewajiban dan kewenangan bagi unit yang memang berkompeten untuk memelihara dan memperoleh data ini sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaannya.

Solusi aplikasi TIK yang telah diidentifikasi terhadap kebutuhan informasi dan perbandingan terhadap kerangka sistem kepemerintahan kemudian dapat dipetakan pada McFarlan Strategic Grid untuk mendapatkan gambaran kontribusinya terhadap organisasi, seperti yang terlihat pada Tabel 5.1

Aplikasi-aplikasi yang berada pada kuadran strategic diharapkan menjadi ujung tombak Pemprovsu untuk memenangkan persaingan dengan daerah lain serta untuk meningkatkan kekuatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan untuk mencapai tujuan memakmurkan masyarakat Provinsi Sumatera Utara. Aplikasi yang berada pada kuadran high potential akan membawa manfaat yang besar pada masa datang.

 Tabel Pemetaan Solusi Aplikasi TIK pada McFarlan Strategic Grid

tabel