Artikel

30DES2014

2014, Luas Perkebunan Sumut 2.141.668,81 Ha Dengan Produksi 5 Juta Ton

Medan, 30/12 - Total produksi tanaman perkebunan di Sumatera Utara pada 2014 mengalami pertumbuhan 2,57% dibanding 2013 yakni dari 4,888 juta ton menjadi 5,014 juta ton. Komoditas utama perkebunan di Sumut antara lain karet, kelapa sawit, kopi, kakao, kelapa, nilam, aren, tembakau, cengkeh, gambir, tebu.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Herawaty N kepada wartawan di Medan, Selasa (30/12) menjelaskan laju pertumbuhan luas areal pengembangan tanaman perkebunan juga mengalami kenaikan sedikit 0,02% dari seluas 2.141.240,56 hektar pada tahun 2013 menjadi 2.141.668,81 hektar pada tahun 2014. Rendahnya peningkatan produksi perkebunan Sumut akibat banyaknya tanaman perkebunan rakyat yang sudah tua sehingga produksinya tidak optimal. "Di sisi lain, kita terus mengupayakan mendorong dilaksanakannya replanting dengan membantu penyediaan bibit dan pupuk bagi masyarakat pekebun. Namun kami masih mengalami masalah terutama dari sisi pendanaan," jelas Herawaty.

Dia menyebutkan komoditas tanaman binaan Direktorat Jenderal Perkebunan ada 127 jenis sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006. Luas areal perkebunan di Sumut untuk perkebunan rakyat seluas 1.127.913,99 hektar, PTPN 375.404,07 hektar, Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN) 435.518,90 hektar, Perkebunan Besar Swasta Asing (PBSA) seluas 202.403,60 hektar. "Jadi totalnya seluas 2.141.240,58 hektar yang terdiri atas Komoditas utamanya karet, kelapa sawit, kopi, kakao dan kelapa. selain itu, termasuk juga komoditas Potensialnya nilam, aren, tembakau, cengkeh, gambir, tebu," ujarnya.

Hingga kini, luas perkebunan karet seluas 591.262,92 hektar dengan jumlah produksi 541.236,45 ton. Sementara untuk kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS), luas lahannya mencapai 1.201.452,5 hektar dengan produksi 15.832.922,56 ton. Khusus untuk sawit, produksi yang dihitung adalah Crude Palm Oil (CPO) dengan total produksi 3.483.242,96 ton. Ada juga produk sampingan berupa Minyak Inti Sawit sebanyak 577.196,23.

Untuk produk utama lainnya terdapat kopi arabika produksinya sudah mencapai 48.646,44 ton dengan luas 61.063,35 hektar dan kelapa dengan produksinya 94.894,57 ton dan luas lahannya 113.315,53 hektar.Khusus untuk komoditas kelapa sawit, penghitungan produksi.

Selain capaian target produksi dan perluasan lahan, lanjutnya, Dinas Perkebunan Sumatera Utara telah memiliki koleksi plasma nutfah dan sumber benih tanaman perkebunan tahun 2014 diantaranya kebun sumber benih kopi premium specialty Sigararutang seluas 8.225 hektare yang tersebar di kabupaten Tapanuli Utara, Simalungun, Dairi, Madina dan Humbahas. Selain itu ada pula Sumber benih/BPT Kelapa dalam seluas 84,5 hektare yang tersebar di kabupaten Tapanuli Tengah, Langkat, Batubara dan Nias dan Kebun entres karet seluas 22.42 hektar yang tersebar Deli Serdang, Langkat, Sergei, Simalungun dan Madina, kebun serta sumber benih cengkeh seluas 0,2 hektare di Kuta Buluh Kabupaten Karo, Kebun Induk nilam seluas 5 hektare di kabupaten Dairi.

Herawaty menjelaskan, selama tahun 2014 terjadi peningkatan kompetensi kelembagaan atau kelompok petani perkebunan sepanjang. "Peningkatan kompetensi kelembagaan atau kelompok petani perkebunan sebesar 5 persen dari total jumlah petani pekebun sebanyak 863.089 orang," ujarnya.

Dia juga menjelaskan berbagai kendala yang dihadapi pihaknya yaitu masih belum optimalnya koordinasi dengan Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten/Kota Keterbatasan, kompetensi dari Tim Teknis Kabupaten dalam mempersiapkan Calon Petani/Calon Lahan (CP/CL) dan melaksanakan pendampingan/ pengawalan dalam pelaksanaan kegiatan fisik lapangan.

Selain itu, ujarnya, anggaran untuk kesinambungan pemeliharaan tanaman dan pengawalan kegiatan pada tahun berikutnya sangat terbatas dan tidak dapat dianggarkan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten. "Sangat dibutuhkan koordinasi dengan Petugas Penyuluh Lapangan setempat mulai dari tahap persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan pada tahun berikutnya. Fluktuatif harga komoditas produk perkebunan Keterbatasan alokasi anggaran untuk tujuan mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman," jelasnya.

(Humas Pemprovsu)-(Er)