Artikel

04JUN2014

BPBD SUMUT SIAPKAN SHELTER PENANGANAN TSUNAMI

Medan, 9/5 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara menyiapkan shelter penanganan bencana tsunami untuk wilayah pantai barat guna mengantisipasi kemungkinan terburuk jika bencana itu terjadi.

Kepala BPBD Sumut Ahmad Hidayat di Medan, Rabu, mengatakan, untuk langkah awal, shelter itu akan dibuat di daerah yang berdekatan dengan samudera luas yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga.

Demikian juga dengan lima daerah yang berada di Kepulauan Nias yakni Kabupaten Nias, Nias Barat, Selatan Selatan, Nias Utara, dan Kota Gunung Sitoli.

Dengan mempelajari pola yang diterapkan di Jepang dan Thailand, shelter itu berupa jalur evakuasi dan penyiapan lokasi-lokasi yang dapat dituju warga jika terjadi tsunami.

Lokasi tertentu yang akan ditetapkan belakangan tersebut dibutuhkan sebagai tempat penampungan warga yang mungkin menjadi korban tsunami.

Lokasi tersebut dapat berbentuk aula, gedung, atau rumah ibadah. "Jika terjadi tsunami, warga bisa (menyelamatkan diri) kesana," katanya.

Ia mengatakan, untuk merealisasikan program yang dirancang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, pihaknya menyiapkan data terlebih dulu tentang kerawanan dan potensi yang dapat digunakan sebagai bantuan.

Namun pihaknya belum dapat memberikan data akurat tentang kondisi Sumut karena tidak semua daerah memiliki BPBD.

Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, masih ada lima daerah yang belum memiliki BPBD yakni Kabupaten Deli Serdang, Nias Barat, Humbang Hasundutan, Karo, dan Kota Sibolga.

Akibatnya, BPBD Sumut belum dapat menghimpun keseluruhan data yang diperlukan untuk membuat shelter penanggulangan tsunami, termasuk potensi bencana lain.

Kondisi itu juga mempersulit pihaknya untuk mendata kerusakan terhadap suatu peristiwa. "Jika terjadi bencana, tidak tahu siapa yang dapat dihubungi," katanya.

(ANTARA)-(er)