Artikel

22JUN2014

Dalam 10 Tahun KEK Sei Mangkei Bakal Penuh

Simalungun, 20/6  - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT), Menteri Perdagangan M Lutfi meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun. Meski saat ini baru PT Unilever yang siap beroperasi, namun pemerintah menargetkan dalam 10 tahun ke depan kawasan ini sudah terisi penuh oleh kegiatan industri para investor.

Rombongan Gubsu bersama dua menteri dan Deputi VI Menko Perekonomian Luky Eko Wuryanto ini mendarat di lapangan bola Sei Mangkei. Begitu tiba rombongan kemudian melaksanakan sholat jumat di masjid PTPN III. Dari masjid, rombongan ini kemudian meninjau kondisi Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. Tak luput lokasi PT Unilever Oleochemical Indonesia mereka kunjungi.


Usai meninjau kesiapan lahan serta kondisi infrastruktur KEK Sei Mangkei, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menggelar rapat terbatas dengan para pemangku kepentingan di KEK Sei Mangkei ini. 

Chairul Tanjung atau CT kepada wartawan menjelaskan, kunjungan mereka untuk memastikan kesiapan kawasan ini sebagai lokomotif perekonomian Indonesia bagian barat. Para meneteri juga ingin memastikan progress KEK Sei Mangkei berjalan sesuai rencana dan bisa membawa kesejahteraan buat Sumatera Utara.

CT menerangkan, saat ini memang baru PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) yang siap beroperasi namun dalam 10 tahun ke depan pemerintah menargetkan KEK ini sudah full terisi berbagai aktifitas industri serta perekonomian dari berbagai investasi. 

KEK Sei Mangkei memiliki  total luas lahan  mencapai 2.002 hektar, dengan komposisi 1.600 hektar akan diperuntukkan untuk kawasan industri sawit, oleochemical, karet, fatty acid, dan lainnya. Dengan asumsi 1 perusahaan menggunakan lahan seluas 10 hektar. Berarti, akan ada 160 perusahaan yang bisa diakomodasi di KEK Sei Mangkei.

"Kita berharap, kalau 1 pabrik butuh 10 hektar, maka bakal ada tidak kurang 160 pabrik di kawasan ini nanti. Bisa kita bayangkan berapa ratus ribu tenaga kerja yang diserap," tegas CT.

Lalu, kapan semua hal itu bisa terealisasi? CT menggambarkan untuk membuat kawasan ekonomi tumbuh dan berkembang idealnya dibutuhkan waktu 10 tahun. Dan yang pasti, adanya KEK Sei Mangkei jelas dapat menjadi lonjakan perekonomian bagi Kabupaten Simalungun dan Provinsi Sumatera Utara.

Lebih lanjut CT menjelaskan, jika sesuai rencana maka mulai Maret 2015 sudah ada kereta api yang siap melayani aktifitas bisnis di KEK SeiMangkei. Kereta api ini akan melayani rute KEK Sei Mangkei - Belawan dan KEK Sei Mangkei - Pelabuhan Kuala Tanjung. Dengan demikian, CT optimis kawasan ini akan semakin menarik bagi investor.

"Insyaallah kalau tidak ada halangan bulan Maret tahun depan bakal sudah ada kereta yang bergerak dari Kawasan Sei Mangke ke Pelabuhan Belawan dan mungkin juga bisa sampai ke Kuala Tanjung. Jadi dengan demikian kita harapkan kawasan industri ini betul-betul menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumut dan dapat memberikan kesejahteraan masyarakat sekitar," harap CT.

Ratusan Warga di Sei Mangkei, terlihat ramai berkumpul di sekitar lapangan Bola tempat mendaratnya rombongan Gubsu dan dua menteri. Mereka dengan setia menunggu kedatangan rombongan pejabat yang akan melakukan peninjauan di KEK Se Mangkei ini. Para warga sudah sejak pagi  menunggu. Mereka datang dari berbagai daerah di sekitar Sei Mangkei dengan menggunakan motor, berjalan kaki, atau menggunakan becak motor.