Artikel

03MAR2025

Di Hadapan DPRD Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Lima Plus Satu Program Prioritas Pembangunan

MEDAN, 3/3 - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyampaikan lima plus satu program prioritas pembangunan, selama memimpin Provinsi Sumut, bersama Wakil Gubernur (Wagub) Surya (2025-2030). Lima program tersebut yakni kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan UMKM, pangan, serta pendidikan dan sumber daya manusia (SDM). Sedangkan program plusnya adalah program khusus di setiap daerah.

 

Hal itu disampaikan Bobby Nasution pada Rapat Paripurna DPRD Sumut dalam Rangka Penyampaian Pidato Sambutan Gubernur Sumut Masa Jabatan 2025-2030, di Ruang Rapat DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (3/3). Rapat paripurna  tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Sumut Erni Aryanti.

 

"Program pembangunan di Sumut perlu diperkuat untuk menyempurnakan pelaksanaan Asta Cita sebagai pedoman pembangunan untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045," katanya.

 

 

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, menurut Bobby Nasution, SDM menjadi komponen utama yang harus diperhatikan. Bonus demografi menjadi salah satu poin untuk mencapai Indonesia Emas. Untuk itu SDM yang baik harus dipersiapkan, mulai dari berkeluarga sampai berada di kandungan ibunya.

 

Disampaikan juga, kesehatan merupakan salah satu program prioritas yang sangat penting. Apalagi, dengan melihat rendahnya harapan hidup, tingginya prevalansi stunting, maraknya penyakit menular, dan perlindungan jaminan kesehatan masyarakat yang perlu terus ditingkatkan. Hal tersebut menjadi tantangan yang perlu mendapat penanganan khusus.

 

"Tentunya kita harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dari 33 kabupaten/kota, baru 11 kabupaten/kota yang tercover UHC (Universal Health Coverage). Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan Insya Allah, dalam waktu 2 tahun ke depan kami memastikan seluruh wilayah di Sumut harus mencapai UHC. Sehingga Sumut mencapai UHC di 33 kabupaten/kota. Kami berharap seluruh kabupaten/kota memastikan keterlibatan kolaborasi antara Pemprov dan Pemda," ucapnya.

 

Bobby mengatakan, infrastruktur pembangunan di Sumut diketahui belum merata. Rendahnya kualitas infrastruktur menyebabkan terhambatnya distribusi pangan dan pembangunan. Karena itu, melalui infrastruktur yang merata, terhubung, dan ramah lingkungan, Bobby mengatakan Pemprov Sumut bukan hanya ingin menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan, tapi juga irigasi, sekolah, rumah sakit, penyediaan listrik, rumah layak huni, sanitasi dan air bersih. Tapi juga memastikan kontinuitas di daerah terpencil.

 

"Dengan demikian transportasi dan distribusi barang dapat dirasakan masyarakat termasuk di daerah pedesaan," ucapnya.

 

Sementara di sektor ekonomi, lanjutnya, tentunya harus berbanding lurus dengan kondisi infrastruktur dan tercermin pertumbuhan industri pengolahan dan pemberdayaan UMKM. 

 

"Kami ingin pelaku UMKM harus mendapatkan tempat, mengenal digitalisasi. Kami menginginkan para pelaku UMKM bisa terlibat langsung, ikut serta membangun Sumut, berkolaborasi dengan korporasi di Sumut. Untuk memperkuat stabilitas makro dan menjadikan Sumut sebagai pusat bio industri dan pariwisata global, diperlukan langkah strategis terpadu seperti hilirisasi industri, inovasi teknologi, pemanfaatan energi terbarukan, dan penerapan ekonomi hijau dan pemanfaatan digitalisasi," terangnya.

 

Pemerataan ekonomi juga didorong oleh pemberdayaan koperasi melalui akses pembiayaan melalui BUMDES dan ekonomi desa.

 

Program prioritas selanjutnya adalah pertanian. Swasembada pangan adalah salah satu target Presiden RI. Untuk itu, kata Bobby Nasution, Sumut harus bisa mengambil peran dari target tersebut, dengan menerapkan modernisasi pertanian, seperti memastikan peningkatakan produksi, dan penurunan HPP. Sehingga para petani sejahtera dan masyarakat bisa menikmati kebutuhan pangan asal Sumut sendiri.

 

Bobby Nasution melanjutkan, seperti diketahui bahwa sejumlah wilayah di Sumut pendidikannya belum begitu baik. Dirinya menyebutkan ada sekolah belum teraliri listrik, belum tersentuh digital dan internet.

 

"Dalam dua tahun kedepan, seluruh sekolah di Sumut layak dijadikan tempat pembelajaran. Ada listrik, internet, sehingga pendidikan berjalan dengan baik," katanya.

 

Selain lima program prioritas tersebut, Bobby Nasution juga menyampaikan program plus sebagai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Dia menyampaikan, program tersebut khusus diterapkan berdasar basis di setiap daerah.

 

Ia mencontohkan, seperti dilakukan khusus di wilayah pariwisata, wilayah terluar seperti Nias. Seperti diketahui bahwa ada empat daerah tertinggal di Sumut. Bobby berharap daerah-daerah tertinggal tersebut minimal bisa berkurang dan maksimal tidak lagi menjadi daerah tertinggal.

 

"Kami percaya seluruh komponen Sumut bisa mendukung dan men-support program yang akan kami lakukan dan jalankan," harapnya. 

 

Turut hadir pada rapat paripurna tersebut unsur Forkopimda Sumut, instansi vertikal, anggota DPRD Sumut, seluruh pimpinan OPD Sumut, media, dan undangan. (H21/DISKOMINFOSUMUT)-(RV)