Artikel

09MEI2012

DINAS PERTANIAN SUMUT ANJURKAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK

Medan, 9/5 - Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara Haji Muhammad Roem menganjurkan agar petani menggunakan pupuk organik mengingat kondisi lahan pertanian di daerah itu mulai mengalami kejenuhan.

"Lahan kita perlu diperbaiki lagi dengan pupuk organik," katanya di Medan, Rabu.

Menurut Roem, sebagai daerah yang menjadi sumber bahan pangan di Tanah Air, Sumut cukup banyak memiliki lahan pertanian. Namun sayangnya, berbagai lahan pertanian tersebut sudah dijejali dengan pupuk konvensional yang nonorganik selama berpuluh-puluh tahun.

Kondisi itu menyebabkan tanah mengalami kejenuhan sehingga produktivitas pertanian kurang maksimal dalam peningkatan hasil meski pihaknya telah melakukan berbagai upaya.

Setelah diselidiki, lanjut dia, ternyata tingkat kejenuhan lahan itu telah menyebabkan struktur tanah terganggu karena unsur haranya semakin berkurang dan unsur kimianya juga terganggu.

Untuk itu, dia memandang perlu perbaikan kondisi tanah dengan banyak memanfaatkan pupuk organik di setiap aktivitas pertanian masyarakat.

Ke depan, kata dia, pemakaian pupuk organik tersebut sangat ditekankan untuk menjaga kondisi tanah agar terus baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam waktu lama.

"Tanpa pupupk organik, pertanian yang dilakukan bukanlah pertanian berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemakaian pupuk organik memiliki manfaat ganda, yakni selain memperbaiki kondisi tanah, juga membuat hasil tanaman lebih sehat sehingga meningkatkan daya jual.

Kondisi itu dapat dilihat dari perbedaan harga jual beras yang diproduksi melalui pupuk konvensional dengan beras dari pertanian organik yang sangat digemari dan dibayar mahal.

"Beras biasa dihargai sekitar Rp8.000,00--Rp10.000,00 per kilogram, sedangkan beras organik Rp15 ribu/kg," katanya.

Menurut dia, mahalnya harga sayuran dan beras organik tersebut karena produksinya tidak menggunakan kimia sintetis.

Namun, kata Roem, pihaknya menyadari jika keberadaan pupuk organik tersebut tidak selalu gratis dari pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat juga perlu memberdayakan diri untuk menghasilkan pupuk organik sendiri.

"Tentu saja, Pemerintah akan memfasilitasi dengan menyiapkan alat untuk mengolah sisa tanaman menjadi pupuk organik," katanya.

(ANTARA)-(er)