by
Medan, 20/7 - Nilai ekspor kayu dan produk olahan terbuat dari kayu Povinsi Sumatera Utara hingga Mei 2014 mengalami kenaikan sebesar 8.98 persen atau mencapai 81.007 juta dolar AS.
"Nilai ekspor kayu dan barang dari kayu terus naik sejak tahun 2013, meski perdagangannya masih belum normal setelah maraknya kasus kayu ilegal," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut Sofyan Subang di Medan, Minggu.
Menurut dia, kayu dan produk lahan terbuat dari kayu Indonesia, khususnya dari Sumatera Utara, cukup diminati pasar luar negeri, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China, antara lain karena kualitasnya.
"Walau berganti tren model furniture, minat terhadap produk terbuat dari kayu masih tinggi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan bahwa eksporter di wilayah setempat terus berupaya meningkatkan volume maupun nilai ekspor produk nonkayu dengan melalui beberapa kegiatan pameran.
Diakui bahwa volume maupun nilai ekspor beberapa jenis produk non-kayu trennya menurun.
Penurunan paling besar terjadi pada produk lemak, minyak hewan/nabati dan karet serta produk olahan dari bahan baku dari karet.
"Hingga pertengahan tahun 2014, nilai ekspor Sumut mengalami penurunan sebesar 4,62 persen atau menjadi 3,873 miliar dolar AS," katanya.
(Antara)-(DT)