Artikel

13APR2017

Gubernur Minta Tingkatkan SPFF Menjadi Agenda Wisata Sumut

Medan, 12/4 - Membuka kegiatan Sumut Paten Fashion & Food Festival 2017, Rabu (12/4) di Center Point Medan, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan bahwa provinsi ini memiliki kekayaan seni budaya yang menjual hingga kelas dunia. Karenanya ia meminta agar event seperti ini dapat ditingkatkan sebagai agenda wisata.

"Bicara fashion anda Food, Sumut adalah gudangnya, banyak sekali designer di Sumut," ujar Gubernur dalam sambutan nya pada kegiatan SPFF 2017. Diakuinya berdasarkan pengalaman mengunjungi kabupaten/kota se-Sumut, berbagai kekayaan seni budaya khususnya fashion memiliki potensi yang menjual. Apalagi Provinsi ini terdiri dari berbagai etnik baik yang asli maupun yang berasal dari luar daerah.

"Saya sering turun ke daerah, ternyata di 33 kabupaten/kota, fashionnya luar biasa bagusnya. Dari berbagai etnik yang ada. Dirinya mencontohkan seperti di Kepulauan Nias yang tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga pakaian adat khas di lima kabupaten/kota yang ada. Bahkan menurutnya potensi tersebut sangat memungkinkan untuk bisa dipamerkan kepada negara lain.

"Apalagi kalau ditempatkan di luar negeri, pasti harganya akan sangat mahal. Sekarang mungkin masih satu dua yang yang promosikan, tentu kita berharap ini ditingkatkan," sebutnya.

Erry juga menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang lebih bangga menggunakan fashion buatan luar negeri. Padahal katanya, banyak produk yang bisa diunggulkan. "Banyak juga yang bangga beli di luar negeri, tetapi banyak juga yang ternyata dilihat tulisannya Made ini Indonesia," sebutnya.

Begitu juga dengan potensi kuliner di Sumut, bukan hanya sekedar enak, tetapi menurutnya provinsi ini adalah surga bagi penggila kuliner.

Sebab banyak wisatawan yang khusus datang untuk menikmati makanan di Sumut. "Ini harus terus kita gali. Karenanya kami berharap semua stakeholder yang memiliki kepentingan ntuk kemajuan Sumut, agar kita bersatu," tambahnya.

Gubernur juga mendorong agar festival yang mempromosikan Sumut seperti ini dapat ditingkatkan lagi. Dengan begitu, pariwisata Sumut dapat dikenal di Nusantara hingga kelas dunia Internasional.

"Ada banyak yang bisa diperlombakan. Beberapa waktu lalu juga ada kreasi remaja SMA kita yang perlu diangkat. Di sinilah perlu peran pemerintah dan pengusaha. Karena begitu banyak andalan kita yang ada di Sumut," jelasnya.

Acara yang juga dibuka dengan penampilan tarian multi etnik di Sumut juga memiliki kekayaan khas, terutama jika dikaji lebih dalam lagi, akan banyak makna yang terkandung di dalamnya.

"Bagaimana kita bisa bersaing di level nasional dan internasional. Ini saatnya kita bangkit," tegasnya yang menyebutkan keberadaan miniatur Sumut seperti PRSU, juga dapat menggambarkan kekayaan adat budaya di Sumut.

"Saya mengucapkan selamat atas kegiatan ini. Bila perlu event seperti ini juga bisa dilaksanakan dua atau tiga kali setahun, jadwalnya jelas. Sehingga kita bisa undang negara luar untuk melihat Sumut.
Kita diberi target 1 juta wisatawan oleh pusat (hingga 2019). Termasuk fashion dan makanan," katanya.

Dirinya juga mengajak pemerhati pariwisata, pelaku wisata, asosiasi dan akademisi untuk duduk bersama, termasuk media, bagaimana mengembangkan potensi Sumut.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Elisa Marbun menyampaikan, sebanyak 62 peserta ikut terlibat dalam memeriahkan kegiatan tersebut. Terdiri dari stand fashion dan makanan.

"Kegiatan ini dalam rangka hari jadi ke-69 tahun Provinsi Sumatera Utara. Dengan momentum ini, kita tingkatkan daya saing menuju Sumut Paten dan Sejahtera," sebutnya.

Hadir diantaranya Kepala BI Sumut, perwakilan BPK Sumut dan sejumlah kepala SKPD Sumut.

(Humas Pemprovsu)-(Ernes)