Artikel

10MEI2017

Gubsu Bentuk Tim Percepatan Pengusulan Geopark kaldera Toba sebagai GGN

Medan, 10/5 - Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menginstruksikan dibentuknya tim percepatan persiapan pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO.  Hal itu ditegaskannya pada saat memimpin rapat tindak lanjut pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network (GGN) UNESCO di Kantor Gubsu, Selasa (9/5).

Gubernur mengatakan tim nantinya akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah untuk menindaklanjuti segera lima poin rekomendasi UNESCO. “Yang penting adalah kita fokus pada lima poin rekomendasi UNESCO , karenanya perlu dibuat tim percepatan pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO,” tegas Erry.

 

Erry meminta tim harus dapat menyelesaikan pemenuhan lima rekomendasi Unesco pada Agustus tahun 2017 sebelum pengajuan kembali GKT sebagai anggota GGN Unesco pada Oktober-november 2017.  Seperti diketahui UNESCO memberi rekomendasi kepada Sumut agar dapat memenuhi beberapa saran berdasarkan hasil penilaian dan pemantauan tim UNESCO saat berkunjung ke Kawasan Geopark kaldera Toba pada tahun 2014. Namun pada 2015 hasil pengumuman Unesco, GKT belum berhasil menjadi anggota GGN.

 

“Ibu Wagub, saya tugaskan untuk memimpin rapat, dengan melibatkan kabupaten sek kawasan Danau Toba, agar kita fokus pada lima poin rekomendasi UNESCO, apa dan siapa bekerja dan tanggungjawabnya apa,” ujar Erry. Gubsu adalah Ketua Dewan Pengarah pada Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Sumatera Utara sedangkan Wakil Gubsu Wakil Ketua Dewan Pengarah. Sedangkan anggota Dewan Pengarah adalah Sekda Provsu dan tujuh bupati se kawasan Danau toba yaitu Simalungun, Toba Samosir, humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Karo.

 

Hadir dalam rapat tersebut para dewan pakar BP GKT yaitu RE Nainggolan, Alimin Ginting dan Mauritz Pasaribu. Pembuat peta Michael Rony, M Tata dari Badan Otorita Danau Toba, Kadis Perhubungan Anthoni Siahaan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provsu Hidayati, Kadis Kehutanan Halen Purba, Kadis Kelautan dan Perikanan Zonny Waldi, Kepala Dinas Komindo H M Fitriyus dan sebagainya.

 

RE Nainggolan mengatakan kelompok pakar mengapresiasi, rapat yang digelar karena sudah lama dinantikan pihaknya. “Kami menyadari penuh ini bukan tugas gampang, butuh effort besar dan koordinasi melibatkan 7 kabuaten di kawasan Danautoba yang memiliki tanggungjawab masing-masing. Unesco sudah beri rekomendasi, kelima rekomendasi sangat jelas dan doketahui semua fihak,” kata Nainggolan.

 

Sementara Alimin Ginting memaparkan untuk memenuhi rekomendasi Unesco dan pengelolaan GKT membutuhkan dana sekitar Rp 100 Milyar. Namun dana tersbeut menurutnya sangat keccil jika dibandingkan manfaat yang diterima Sumatera Utara apabila GKT masuk dalam GGN Unesco.  Dijelaskannya apabila masuk GGN, maka manfaat ekonomi GKT apa bila sudah dioperasikan akan mampu menghadirkan wisatawan asing yang dapat mengggerakkan perekonomian daerah.

 

Adapun lima poin rekomendasi UNESCO tersebut adalah, pertama, akitivitas edukasi terpadu pada masing-masing geo area dengan tema geopark super volcano sudah dalam taraf implementasi. Kedua, panel edukasi geologi dan informasi yang lebih focus pada informasi tematik. Ketiga, diperlukan strategi pemasarandan promosi  dan keempat,  penembangan budaya perlu lebih ditingkatkan dan lebih banyak. Terakhir, aktifitas geopark di lapangan harus sudah terjadipada keempat geoarea GKT sebagai satu kesatuan dan harmonis termasuk aktifitas ekonomi keberlanjutan masyarakat.

 

(Humas Provsu)-(Riva)