by
Medan, 10/1 - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi membuka Seminar Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Sabtu (10/1) di Hotel JW Marriot Medan.
Seminar yang digelar Harian Waspada dalam kaitan memperingati HUT harian itu yang ke-68 ini menghadirkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebagai keynote speaker, juga Mendikdasmen Anies Bawesdan sebagai narasumber kedua. Hadir juga Wakil Gubernur Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi yang saat itu mewakil Ikatan Sarjana Melayu Indonesia serta Kapolda Sumut, Kajati dan sejumlah Bupati/walikota Se-sumut serta pemerhati pendidikan juga dihadiri berbagai kalangan mulai dari kalangan pengusaha dan akademisi.
Gubsu Gatot Pujo Nugroho saat membuka seminar menyampaikan dalam era globalisasi ini memang tidak bisa dihindari adanya persaingan (Kompetisi) antar bangsa. Karena prinsipnya globalisasi telah membuat dunia terintegrasi dalam satu kawasan perdagangan karena kemajuan pengetahuan dan teknologi serta kemajuan teknologi informasi.
Baginya Sumut, kata dia, dalam memasuki era perdagangan bebas sesungguhnya bukan hal yang baru. Karena selama 30 tahun terakhir berbagai jenis komoditi pertanian, perkebunan produk industri manufaktur beragam hasil kerajinan dan bahkan sumber daya manusia andal dari Sumut mampu bersaing di pasar beberapa negara Asia Tengara.
Maka dia menyakini masyarakat dan provinsi Sumut siap menghadapi persaingan di MEA.
"Dengan semangat kerja yang digelorakan Kabinet kerja, semoga mimpi kami yakni Sumut mampu bisa menjadi provinsi berdaya saing maju sejahtera dapat terwujud," ujarnya.
Sementara itu Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad mengatakan salah satu kelemahan negara di ASEAN khususnya yang penduduknya mayoritas Islam dalam menghadapi MEA adalah masyarakatnya mengganggap MEA itu hanya bersifat kenegaraan.
Padahal, masyarakat atau umat Islam bisa berperan dan mengambil manfaat lebih besar dalam MEA itu. Karena Selain karena penduduk Islamnya lebih banyak, juga karena Islam adalah agama atau pintu segala zaman sehingga bisa sesuai dan mengikuti perkembangan dunia.
Menurut Mahathir yang berbicara soal Kesiapan Umat Islam Menyongsong MEA, kesalahan berfikir itu dimana MEA hanya bersifat kenegaraan harus segera diperbaiki.
Dia mengatakan umat Islam harus bergegas mengambil kesempatan untuk memanfaatkan peluang MEA yang besar itu.
Usai mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menjadi pembicara, Mendikdasmen Anies Rasyid Baswedan berbicara dengan tema Revolusi Mental Bidang Pendidikan Menyongsong MEA.
Anies menyampaikan, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan siswa, peningkatan mutu guru juga harus diutamakan.
"Percuma saja mengganti-ganti kurikulum, kalau kualitas gurunya tidak ditingkatkan," katanya.
Anies menegaskan, guru bukan hanya mengajar dan mendidik, tetapi juga harus bisa menginspirasi siswa.
Selain guru, peran orangtua juga sangat berperan menghasilkan siswa berkualitas.
"Dari orangtua dan guru, karakter atau akhlak murid terbentuk. Karakter dan akhlak menentukan bagaimana nantinya anak-anak ke depannya," katanya.
(Humas Pemprovsu)-(Er)