Artikel

20AGT2014

Gubsu Kunjungi Yuniar Pane Raja Inal Siregar

Medan, 19/8 - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si mengunjungi Yuniar Pane, istri Almarhum Raja Inal Siregar di kediaman Jalan Masdulhak 1 Medan, Selasa (19/8). Dalam kunjungan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-69 tersebut, Gubsu berujar karya Almarhum Rajainal berupa konsep pembangunan Marsipature Hutana be masih terus dilanjutkan hingga kini.

“Kami punya program rutin bertemu masyarakat perantau sukses untuk mengajak mereka ikut terlibat membangun Sumatera Utara. Dan apa yang kami gaungkan terus adalah melanjutkan konsep Almarhum ayahanda Rajainal,” ujar Gubsu kepada Yuniar. Kepada ibu empat anak ini Gubsu mengatakan konsep yang digaungkan Raja Inal ketika menjadi Gubernur Sumatera Utara itu sangat positif. “Karena banyak negara ataupun daerah yang maju karena didukung masyarakat perantau,” kata Gubsu. Marsipature Hutana Be adalah istilah yang dipopulerkan almarhum (alm) Gubsu, Raja Inal Siregar yang diambil dari bahasa batak yang artinya adalah "Membangun/membenahi kampung halaman sendiri". Konsep ini ditujukan kepada orang-orang yang telah sukses di perantauan.

Dalam kunjungan bersama Gubsu turut serta Ketua Umum DPD Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Brigjen purn M Ali Imran Siregar, Ketua Legiun Veteran RI Sumut Kol Purn Alauddin AE SIP, pengurus Dewan Harian Daerah  (DHD) Angkatan 45 Drs Toha Siregar yang juga mantan bupati Tapsel  beserta beberapa pejabat eselon II di jajaran Pemprov Sumut. Kunjungan kepada pejuang uzur yang tidak dapat mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi ke 69 itu juga dilakukan oleh Wagubsu HT Erry NUradi bersama rombongan.

Yuniar Pane yang didampingi sang putra Yuriandi Siregar tak kuasa menahan haru saat memberikan kata sambutan. “Syukur Alhamdulillah, kami masih dapat menerima kunjungan yang sangat membesarkan hati ini. Meski almarhum sudah tidak ada, rupanya bapak/ ibu masih ingat kami di sini,” ujar Yuniar sambil menahan isak tangis. Dia melanjutkan harapan, apa yang sudah dijalankan oleh Almarhum berkarya bagi Sumatera Utara bias dilanjutkan. “Besar harapan kami apa yang sudah dijalankan bias diteruskan. Ini tergantung bapak, ibu dan adik-adik kalian bagaimana Sumut bias lebih baik dan lebih maju,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yuniar menyerahkan tanda mata kenangan kepada Gubsu berupa buku karya terakhir almarhum. “Papa sebelum meninggal dunia sedang membuat buku ini,” jelas Yuriandi sambil membantu Ibunya menyerahkan buku besar berjudul Sumatera Tempo Dulu, tahun 1890.  

Usai mengunjungi janda Almarhum Rajainal, Gubsu beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke kediaman veteran Nursia di Jalan Denai Pasar III Simpang Datuk Kabu Gg Bersama 15 Medan. Ibu tujuh anak berusia 83 tahun ini ikut peran serta dalam perjuangan merebut kemerdekaan pad atahun 1945. Nursiah menceritakan kepada Gubsu, bahwa kala persitiwa itu ia masih remaja dan ikut membantu tentara meneydiakan ransum makanan dalam perang gerilya. Aktivitasnya dalam perjuangan tahun 1945 itu mempertemukannya dengan sang suami  almarhum Sersan M Tahir Nasution yang ikut angkat senjata menentang penjajah. Dalam kesempatan itu Gubsu menyerahkan bingkisan dan bantuan tali asih.

(Humas Pemprovsu)-(Er)