Artikel

08SEP2014

Gubsu Laporkan Perkembangan Proyek MP3EI Koridor Sumatera ke Presiden

Deliserdang, 5/9 - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho melaporkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sebanyak 65 proyek senilai Rp 134 triliun sudah di groundbreaking di koridor Sumatera selama tiga tahun sejak diluncurkan Proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) pada 2011. Gubsu yang berada di stasiun KA Bandara Kualanmu, Deli Sedang, Jumat (5/9), menyampaikan laporan melalui videoconference juga meminta Presiden terpilih Jokowi dapat melanjutkan MP3E.

Acara Peresmian dan Groundbreaking Proyek-proyek MP3EI di koridor ekonomi Indonesia yang dihadir Presiden SBY dan Wapres Budiono, Koordinator Proyek MP3EI Menko ekonomi Chairul Tanjung, jajaran menteri anggota kabinet bersatu II, swasta dan para duta besar. Presiden mendengarkan laporan para gubernur di enam koridor ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua dan Kepulauan Maluku. Dalam Acara dipusatkan di Jakarta Convention Center tersebut Gubsu menjelaskan bahwa ruangan kini pelaksanaan proyek di Sumatera mencapai 61 persen dari target hingga akhir 2014.

Gubsu didampingi para pelaku MP3EI Sumut, kepada Presiden RI SBY melaporkan proyek-proyek MP3EI yang di groundbreaking di wilayah koridor Sumatera yaitu pembangunannya jalur ganda kereta api lintas Medan-Kualanamu dengan investasi Rp 878 miliar. Bandara international Kualanamu merupakan bandara pertama di Indoensia yang memiliki akses transportasi ke bandara dengan kereta api. Pelaksanaan konstruksi jalur ganda Kereta Api Medan-Kualanamu saat ini mencapai 32 %, diharapkan selesai pada akhir 2016. "Apabila beroperasi, maka waktu tempuh dari atau menuju bandara Kuala namu ke Medan hanya 15-20 menit, sementara saat ini dapat ditempuh dalam waktu berkisar 45 menit," ujar Gubsu.

Gubsu kemudian melaporkan perkembangan sepuluh Proyek Mp3EI lainnya di koridor ekonomi Sumatera yaitu: pertama, pembangunannya jalan tol Medan-Kualanmu-Tebing Tinggi  dengan investasi  Rp 5,2 triliun dimana saat ini status pembebasan lahan 80% dengan rencana operasional pada tahun 2016. Kedua, pembangunannya PLTU Sarulla dengan kapasitas 3x110 ME di Tapanuli Utara dengan investasi Rp 17,5 Triliun. Saat ini status pembebasan lahan sudah 100% dan rencana groundbreaking pada September 2014.

Ketiga, pembangunan pabrik Oleochemical oleh Pt Unilever Oleochemical Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun senilai Rp 2 Triliun dengan konstruksi 90 Persen dan beroperasi akhir 2014 dengan kapasitas produksi 220 ribu ton per tahun.

Keempat pengembangan fasilitas pelabuhan kontainer Batu Ampat Batam dengan nilai keseluruhan Rp 4,5 triliun dimana salah satu bagian pengembangannya adalah perpanjangan dermaga utara senilai Rp 363 miliar. Saat ini konstruksi 86% dengan perkiraan beroperasi awal 2015. Proyek ke lima, revitalisasi pabrik pupuk Pusri 2B di Palembang dengan investasi Rp. 6,2 triliun, saat ini konstruksi mencapai 60% dengan perkiraan operasional pada pertengahan 2015.

Selanjutnya ke enam, pembangunan jaringan transmisi Jawa-Sumatera HVDC dengan investasi Rp 23,56 triliun yang akan di groundbreaking pada akhir 2014. Ke tujuh, pembangunan PLTU Sumsel 8 dengan kapasitas 2x620 MW yang membutuhkan investasi Rp 14 triliun, saat ini masih dalam proses finansial closing. Ke delapan, pembangunan PLTU Banjarsari dengan kapasitas 2x110 MW di Lahat, Sumatera Selatan. Proyek yang membutuhkan total investasi senilai Rp 2,9 triliun ini sudah mencapai konstruksi 95 % yang diperkirakan akan beroperasi akhir 2014. Gubsu kemudian melaporkan proyek ke sembilan, KEK. Tanjung Api-api di Banyuasin, Sumatera Selatan telah ditetapkan melalui PP No 51 tahun 2014 dengan investasi Rp 74 triliun sekarang sedang dalam proses MoU dengan beberapa investor.

Presiden SBY dalam sambutannya mengatakan awalnya banyak pesimis terhadap Proyek MP3EI namun, upaya yang sudah dilakukan telah menghasilkan sesuatu yang nyata. "Terima kasih dan penghargaan, jajaran Pemerintah pusat, daerah, provinsidan kabupaten/kota," ujar SBY. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menitipkan proyek Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) kepada presiden terpilih, Joko Widodo. Sebab, proyek pembangunan ini membutuhkan waktu hingga 2025 untuk mencapai sasaran. Sementara, saat ini proyek itu baru berjalan tiga tahun.

"Saya titip pada Pak Jokowi apa yang telah kami capai dalam rangka pembangunan MP3EI bisa dilanjutkan karena masih ada 11 tahun berikutnya lagi. Dengan begitu sasaran besar kita bisa kita capai," kata SBY dalam peresmian Groundbreaking Proyek MP3EI di JCC, Jakarta, Jumat 5 September 2014.

SBY mengungkapkan dalam pendanaan proyek MP3EI selama 3 tahun berjalan, pembiayaan sudah mencapai struktur sehat 40 persen oleh swasta, 25 persen badan usaha milik negara dan 15 persen Pemerintah. Presiden juga menekankan bahwa semangat MP3EI adalah mengurangi kemiskinan. "Membangun infrastruktur yang akan menggerakkan ekonomi.  Ekonomi tumbuh, pengangguran berkurang, percepat pengurangan kemiskinan. Semua itu adalah masuk dalam konsep besar Mp3EI," ujarnya.

(Humas Pemprovsu)-(Er)