Artikel

16JUN2014

Gubsu Motivasi Siswa Jelang UMPTN

Medan, 12/6 - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menegaskan Indonesia saat ini sangat membutuhkan pemuda-pemuda yang kreatif dan bertakwa. Para generasi muda yang mampu memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya untuk berbuat dan mengisi pembangunan dengan karya-karyanya.

"Presiden pertama Indonesia Sukarno mengatakan "beri saya 10 pemuda, maka saya akan mengguncang dunia". Ini memberi isyarat pada kita semua bahwa pemuda lah yang menjadi harapan bangsa, dan tentunya adalah pemuda yang cerdas, beriman, kreatif dan bertakwa," katanya di Medan, Kamis (12/6/2014).

Pentingnya peranan pemuda itu diungkapkan Gubernur ketika memberikan motivasi bagi ratusan siswa dari Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri Medan yang akan bertarung mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) 2014.

Dalam acara yang bertajuk Doa Bersama Menjelang UMPTN dengan tema "Motivasi Yang Berprestasi" Gatot memberikan beberapa tips sukses kepada para siswa. Tips pertama, kata dia jika ingin sukses dan mudah menjawab soal-soal ujian UMPTN, maka dari sekarang camkanlah dihati harus membantu meringankan kesulitan orang lain.

Yang kedua adalah dengan mendoakan orang lain dalam setiap doanya, agar berhasil dan sukses memilih perguruan tinggi favorit yang menjadi pilihannya, maka dengan demikian doa kesuksesan tersebut juga akan mengiringi kesuksesannya.

Artinya, doakan teman-teman kalian, maka teman kalian juga akan mendokan kalian. Sehingga kalian semua akan sama-sama berhasil menggapai apa yang menjadi harapan, yakni masuk perguruan tinggi negeri sesuai pilihan masing-masing.

"Inilah sering dilupakan, justru yang berkembang adalah SMS yakni senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Ini harus kita buang jauh-jauh di hati karena kesuksesan yang kita raih sebenarnya tidak terlepas dari doa dan bantuan orang lain dan Allah," katanya.

Lebih lanjut gubernur mengatakan, dewasa ini Indonesia sudah termasuk dalam 10 besar negara -negara di dunia yang tingkat pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, namun yang perlu dicermati bahwa tingginya pergerakan ekonomi tersebut sebagian besar masih digerakkan oleh tenaga yang kurang terampil.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian kita semua, karena sebenarnya negara yang dapat bertahan dengan kemajuannya kalau sumber daya manusia nya dapat dimaksimalkan dan dilibatkan dalam mengisi roda pembangunan pada semua bidang.

Contoh kecil dapat dilihat pada negara Singapura, yang sama sekali tidak memiliki sumber daya alam potensial, namun negara kecil itu dapat menjadi negara maju dan pendapatan perkapita masyarakatnya jauh diatas pendapatan perkapita Indonesia.

Bahkan ada sebagian pengamat mengatakan kemajuan yang dicapai Singapura saat ini sepuluh tahun lebih maju dari Indonesia. Kemajuan yang dicapai Singapura itu tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia nya.

Demikian juga dengan Korea Selatan dan Jepang, kalau dilihat SDA yang dimilikinya tidaklah terlalu besar jika dibanding dengan SDA Indonesia yang melimpah seperti emas, perak, batu bara, demikian juga dengan hasil lautnya.

"Singapura, Korea Selatan dan Jepang maju karena otak, bukan otot. Artinya negara kita bisa maju dan menyaingi mereka kalau kita juga menggunakan otak, nah itu semua dapat kita capai melalui pemuda-pemuda yang kreatif dan takwa," katanya.

Kepada para siswa ia berharap apa yang ia sampaikan tersebut dapat menjadi spirit untuk sukses kedepannya. Namun apa yang disampaikannya itu persentasenya sangat sedikit menjadi spirit, karena spirit yang paling besar sesungguhnya datang dari diri sendiri.

"Sukses itu adalah bertemunya dua unsur yakni usaha dan ridho Alllah. Kalau kita sudah berusaha dan mendapat ridho Alllah tentunya sukses itu akan kita raih. Demikian juga halnya dengan adik-adik semua, jika sudah berusah, mudah-mudahan semuanya berhasil masuk PTN pavorit sesuai pilihan adik-adik masing-masing," katanya.

Sebelumnya Pimpinan BKB Nurul Fikri Muhammad Yusuf mengatakan lembaga yang dipimpinnya itu sudah berdiri sejak tahun 1985 dan rata-rata siswa yang mengikuti bimbingan di Nurul Fikri setiap tahunnya sekitar 85 persen dapat lulus di PTN seperti di UI, UGM, USU, Unpad.

(Humas Pemprovsu)-(Er)