Artikel

02JUL2014

JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMUT BERKURANG

Medan, 1/7 - Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada Maret 2014 berkurang 129.700 orang atau masih tersisa 1.286.700

jiwa dari angka September 2013 mencapai 1.416.400 jiwa.

"Penurunan penduduk miskin itu dampak positif dari menurunnya tren inflasi dan naiknya nilai tukar petani serta turunnya

tingkat pengangguran terbuka," kata Kabid Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ramlan di Medan, Selasa.

Selama September 2013 - Maret 2014 inflasi hanya sebesar 1,48 persen.

Sementara nilai tukar petani mengalami peningkatan dari 97,42 pada September 2013 menjadi 101,31 pada Maret 2014.

Adapun tingkat pengangguran terbuka juga menurun dari 6,53 persen pada Agustus 2013 menjadi 5.95 persen pada Februari

2014.

Penurunan penduduk miskin di Sumut terjadi di perdesaan maupun perkotaan.

Di perdesaan penduduk miskin berkurang sebanyak 60.000 orang atau tersisa 654.500 jiwa dan di perkotaan turun 69.700 orang

atau tinggal 701.900 jiwa.

Dia menjelaskan, pada Maret 2014 garis kemiskinan di Sumut secara total sebesar Rp 318.398 per kapita per bulan, terbagi

di perkotaan Rp 338.234 dan di perdesaan Rp 299.145.

Dengan menurunnya jumlah penduduk miskin, maka persentase kemiskinan juga turun atau mencapai 9,38 persen dari jumlah

penduduk provinsi.

Pada September 2013, angka kemiskinan Sumut masih 10,39 persen atau 1.416.400 orang.

Pengamat ekokomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, angka kemiskinan memang sangat dipengaruhi oleh besaran inflasi

dan sulitnya lapangan pekerjaan.

"Jadi pemerintah memang harus menekan angka inflasi dan lowongan pekerjaan diperbanyak," katanya.

Inflasi bisa ditekan dengan cara menekan terjadinya lonjakan harga barang di pasar.


(Antara)-(DT)