by
Surabaya, 6/10 - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menerima Baret dan Brevet Kehormatan TNI yang disematkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada rangkaian HUT TNI ke-69 digelar di Dermaga Ujung Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/10).
Pemberian brevet dan baret kepada Gubsu bersama gubernur se Indonesia itu merupakan bentuk penghormatan sekaligus deklarasi menjadi mitra ketahanan TNI. Bertindak sebagai inspektur pada upacara pembaretan dan penyematan brevet adalah panglima TNI Jendral Moeldoko. Para gubernur didapuk menjadi mitra ketahanan daerah merupakan wujud penghormatan TNI atas peran serta dalam kegiatan pembangunan TNI di wilayah Sumatera Utara. Brevet yang disematkan adalah tanda kemahiran dan kualifikasi TNI yang dibuat khusus untuk gubernur.
Sebelum menerima brevet, para gubernur diwajibkan melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan matra darat, matra laut, dan matra udara. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di Markas Besar Angkatan Laut Juanda. Usai melewati pemeriksaan tim medis, gubernur terbang menumpang heli kopter menuju Lapangan Ambalat. Para gubernur kemudian menuju lapangan tembak dan mengerahkan kemampuan menembak pistol dengan 18 jalur.
Usai menembak, Gubsu dan para gubrenur lainnya harus berjalan menuju dermaga sea raider kemudian melaksankan raid amfibi dengan mengendarai perahu karet dengan cara mendayung. Perjalanan menuju dermaga untuk mengikuti upacara pembaretan dan penyematan brevet tersebut di tempuh Gubernur selama setengah jam mendayung.
Turut menyaksikan penyematan brevet Sekda Provsu Nurdin Lubis, Assisten Pemerintahan Hasiholan Silaen, Kadis PU Binamarga Effendi Pohan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan M Alwin dan Kadis Perkebunan Herawati.
Hadir juga 28 gubernur lainnya ikut menerima penghargaan tersebut diantaranya Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Gubernur Papua Lukas Enembe, Plt Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Sulawesi Selatan Syahril Yasin Limpo. Sementara lima gubernur berhalangan hadir Gubernur Jakarta, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi, Gubernur Kaltim Awang Faroek dan Gubernur Riau Annas Maamun.
Pengendali Daerah
Moeldoko dalam sambutannya mengatakan gubernur menjadi mitra strategi TNI dalam konteks kepentingan kemanan, kesejahterahan dan pertahahan Negara. “Brevet kehormatan dan baret hitam adalah pengikat kesatuan usaha TNI bersama Pemda dalam membangun daerah, guna mengatasi ancaman aspek keamanan, atau ancaman mengganggu kedaulatan RI maupun kemiskinan yang menurunkan kesejahterahan masyarakat,†ujar Moeldoko.
Moeldoko mengatakan bahwa suka tidak suka damai dan perang adalah bagian dari kehidupan, pendekatan pengamanan TNI sistem pertahanan dan keamanan yang terintegrasi melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumberdaya nasional lainnya.
Dikatakannya, pertahanan menganut strategi dimana pulau besar menjadi prioritas dimana ada gubernur, pangdam, pangkosek Angkatan Udara, komando armada. Menurutnya ketiga satuan darat, laut dan udara di provinsi disatupadukan oleh gubernur untuk menjaga wilayahnya agar bisa menghadapi ancaman dalam bentuk apapun. “ Bapak gubernur mulai saat ini, Dengan dilantik sebagai mitra TNI, maka kami memberikan sepenuhnya kekuatan di wilayah tersebut yang setiap saat bisa dipergunakan oleh gubernur untuk menjaga wilayahnya,†ujar Moeldoko.
Panglima berpesan kepada gubernur untuk mengoptimalkan pangkal perlawanan di setiap provinsi mengingat kondisi global yang cepat berubah. Saya titipkan, ujar panglima, untuk bersama menyiapkan, menjaga memelihara dan pangkal perlawanan di provinsi. Menurutnya, Suatu saat apabila negara terancam maka semua kegiatan operasi akan dipusatkan di pangkal operasi yaitu di daerah.
(Humas Pemprovsu)-(Er)