Artikel

07APR2015

Pemprov Sumut Andalkan Lima Daerah Penghasil Jagung

Medan, 6/4 – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih tetap mengandalkan lima daerah sebagai produsen jagung terbesar di daerah itu untuk mendukung program Swasembada Pangan Nasional pada 2017.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M Roem di Medan, Senin, menyebutkan, lima daerah itu adalah Kabupaten Karo, Simalungun, Langkat, Dairi dan Deli Serdang.

Karo tahun ini ditargetkan bisa memproduksi minimal 420.199 ton, Simalungun 351.538 ton, Langkat 150.419 ton, Dairi 125.973 ton dan Deli Serdang 112.545 ton.

"Sebenarnya, 32 dari 33 kabupaten/kota di Sumut merupakan penghasil jagung, tetapi yang paling besar produksinya adalah lima kabupaten itu," katanya.

Dengan hampir semua kabupaten/kota di Sumut memproduksi jagung ditambah ada program peningkatan produksi untuk kepentingan program Swasembada Jagung Nasional pada 2017, diperkirakan Sumut bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi.

Hingga dewasa ini, Sumut masuk dalam peringkat kelima dalam produksi jagung nasional. Dia menjelaskan, hingga 2017, Pemprov Sumut menargetkan kenaikan produksi mencapai 536.892 ton.

Dengan kenaikan produksi sebanyak itu, pada 2017, Sumut akan mengalami surplus jagung sebanyak 888.292 ton.

Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, menyebutkan, DPD sudah meminta Kementerian Pertanian membuat program-program yang menimbulkan semangat petani untuk mendukung program Pemerintah dalam hal swasembada pangan.

DPD RI khususnya Komite II meminta Pemerintah bisa menjadi penyanggah harga sehingga harga jual hasil panen tidak anjlok.

Dengan harga jual yang bagus, maka petani otomatis bersemangat menekuni bisnis pertanian khusunya jenis tanaman pangan mulai padi, jagung, kedelai dan lainnya.

"Komite II DPD RI bahkan sudah meminta Kementerian Perdagangan untuk menghentikan impor jagung, padi dan kedelai kalau sedang musim panen raya. Masuknya barang impor kalau sedang terjadi panen raya, akan mengancam terjadinya penurunan harga jual di pasar," katanya.

(Antara)-(DT)