Artikel

27MEI2025

Pemprov Sumut Siap Bersinergi dan Dukung Pelaksanaan Program Unggulan TAMASYA BKKBN

MEDAN, 27/5 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) siap bersinergi dan mendukung penuh pelaksanaan empat program unggulan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) yang digagas Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).

 

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinas Sosial Sumut Senter Ginting,  usai mengikuti Peluncuran Program Tamansya serentak di 38 Provinsi di Indonesia, secara virtual dari Aula Pelayanan Sosial Anak Balita Medan Dinsos Sumut, Jalan Tengku Amir Hamzah Nomor 59 Medan, Selasa (27/5).

 

"Ada empat layanan unggulan Tamasya yang siap kita kolaborasikan, pertama peningkatan kompetensi pengasuh, kedua pemantauan tumbuh kembang anak, ketiga keterlibatan orang tua dalam mengasuh anak, dan keempat layanan rujukan bagi anak," ucap Senter Ginting.

 

 

Ginting mengatakan, Pemprov Sumut saat ini memiliki 60 Tempat Penitipan Anak (TPA) yang tersebar di Kabupaten/Kota  se-Sumut. Dengan kehadiran program Tamasya, diharapkan kualitas TPA di Sumut semakin baik, sehingga anak-anak mendapatkan pengasuhan yang berkualitas untuk tumbuh kembang mereka.

 

Untuk itu, ia berharap, adanya kolaborasi lintas sektor agar program ini memberikan dampak positif bagi anak-anak di Sumut, agar bisa menjadi generasi cerdas, sehat dan berkarakter.

 

"Anak adalah generasi penerus, penentu arah pembangunan masa depan, perlindungan, pengasuhan dan pemberdayaan anak sejak dini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.

 

Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Perwakilan Sumut Syamsu Rizal Lubis, mengatakan, program Tamasya sebagai jawaban atas isu kerentanan keluarga dan pemanfaatan bonus demografi.

 

"Tamasya lahir untuk memastikan praktik pengasuhan anak yang positif, terintegrasi serta membantu orang tua yang bekerja untuk tetap produktif sambil memastikan anak-anak mereka mendapatkan perhatian, perlindungan sesuai dengan tumbuh kembang anak," jelasnya.

 

Syamsu berharap program Tamasya menjadi program strategi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak, sekaligus mendorong peningkatan produktifitas keluarga.

 

"Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung program ini, kita harapkan bersama memberikan kontribusi positif bagi generasi emas Indonesia 2045," harapnya.

 

Sementara Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, ada lima program quick win yang dicanangkan Kemendukbangga/BKKBN, salah satunya program Tamasya.  "Hari ini kita luncurkan program Tamasya, kita harapkan ini menjadi solusi hadirnya daycare unggul yang berstandar tinggi melalui kolaborasi antara lembaga pemerintah dan swasta," ucapnya, dari Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 

 

Ia berharap dengan adanya program Tamasya memberikan ketenangan bagi orang tua dalam bekerja karena mereka mengetahui anak-anaknya mendapatkan pengasuhan dan pendidikan yang baik. Selain itu juga program ini untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja formal, mengingat data BPS tahun 2024 menunjukkan hanya 36,32% perempuan yang bekerja di sektor formal dibandingkan dengan laki-laki sebesar 45,81%.

 

Peluncuran Program Tamasya di Sumut ini ditandai dengan pemotongan pita dan pemberian koper "Tamasya" yang berisi Alat Permainan Edukatif (APE) dari Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Perwakilan Sumut Syamsu Rizal Lubis kepada  Kepala UPTD Pelayanan Sosial Anak Balita Medan Dinsos Sumut Lily Maulina Lubis.**(H20/DISKOMINFO SUMUT)-(RV)