Artikel

08SEP2014

Pendidikan Anak Usia Dini Masih Rendah

Medan, 6/9 - Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sumatera Utara masih rendah. Salah satu penyebabnya, banyaknya daerah pemekaran di Sumatera Utara. Hal itu dikatakan Direktur Pembinaan PAUD Ditjen PAUDNI Erman Syamsuddin pada acara dialog interaktif anak Gebyar PAUD di PRSU, Sabtu (6/9) Jln Gatot Subroto Medan.

Erman menjelaskan bahwa PAUD harus digerakkan tentunya dengan dukungan dari pemerintah setempat. "Setiap pemimpin daerah mulai dari provinsi hingga di perdesaan harus aktif dan memperhatikan PAUD, karena pendidikan anak usia dini sangat penting untuk menciptakan generasi berguna dan berdaya saing dikemudian hari," paparnya.

Maka Erman mengingatkan bahwa pesmerintah pusat sudah mencanangkan anggaran desa khususnya untuk PAUD sebesar 1 milliar satu desa. Untuk itu, sebagai isteri kepala daerah, peran bunda PAUD sangat penting dalam mengembangkan PAUD tersebut. "Untuk itulah peran bunda PAUD yang tak lain istri-istri kepala desa lebih aktif dengan alokasi anggaran 1 milliar satu desa, bisa mewujudkan program pemerintah yakni Satu Desa Satu Paud" ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Bunda PAUD Sumut Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho bahwa keberadaan bunda PAUD bisa menyampaikan langsung kepada pemimpin daerah yang merupakan suami. "Sebagai Bunda PAUD diharapkan bisa langsung menyampaikan kepada suami yang merupakan kepala daerah. Yang tujuannya program PAUD bisa direalisasi," paparnya.

Lebih lanjut, Sutias berupaya bersama serta menggugah dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya bunda PAUD di setiap wilayah khususnya di perdesaan. Karena itu, komunikasi dengan semua kelompok di setiap wilayah harus dilakukan. Oleh karena itu Sutias selalu memotivasi kepada pengerak PAUD seluruh Sumut untuk lebih  fokus dan aktif. “Sampaikan bahwa PAUD bukan simbol tapi pekerjaan sukarela agar berbuat untuk generasi emas yang akan datang. Setiap kesempatan PAUD saya selalu menggugah masyarakat agar mengerakkan PAUD di setiap daerah," ujarnya.

Sementara Staf Bidang PNFI dan PAUD Dinas Pendidikan Provsu Drs Hj Yulheni M.Pd mengatakan perluasan dan perataan pendidikan anak usia dini masih rendah. "Belum semua desa mendapat layanan PAUD, rendahnya pemahaman orang tua terhdp paud, hingga terbatasnya paud di kab/kota, dikarenakan terbatasnya dukungan pemerintah," jelasnya.

Yulheni yang juga sebagai penangung jawab kegiatan Gebyar PAUD mendorong semua pihak untuk motivasi pada orang tua dan masyarakat / mensosialisasikan tentang pentingnya PAUD dicanangkan.

Pelaksanaan Gebyar PAUD itu sendiri sekaligus peringatan Hari Anak Nasional. Acara ini menghadirkan sekitar 1.500 anak dari 3 kabupaten /kota (Medan, Binjai dan Deli serdang) yang terdiri PAUD formal maupun non formal. Salah satu tujuan acara untuk merangsang kreatifitas anak dan para pendidiknya agar lebih berkembang di masa mendatang.

Kegiatan Gebyar PAUD itu diisi dengan tari kreasi PAUD, festival mengambar/mewarnai, festival finger painting, festival gerak dan lagu, seminar sehari bunda PAUD kota/kab, pameran PAUD, hiburan, senam paud peragaan busana juga, dialog interaktif anak.

Dikesempatan itu pula Bunda PAUD Sumut mengkukuhkan 4 Bunda Paud Kabupaten /Kota yakni Bunda Paud Padanglawas Utara Siti Aisyah Bachrum Harahap, Bunda PAUD Tapanuli Utara Sartika Nikson Nababan, Bunda PAUD Batubara Khadijah OK Arya Zulkarnaen, dan Kabupaten Serdang Bedagai Hj Marliah Soekirman.

(Humas Pemprovsu)-(Er)