by
Padang, 29/8 - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menekankan tiga prioritas pembangunan bidang infrastruktur yaitu jalan, listrik dan irigasi sebagai lokomotif percepatan pembangunan ekonomi. Hal itu disampaikan Gubsu di hadapan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan jajaran menteri bidang ekonomi dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Sumatera, Jumat (29/8), Hotel Grand Inna Muara, Padang.
Infrastruktur Jalan, listrik dan irigasi menurut Gubsu menjadi kunci dalam peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera Utara. Gubsu dalam kesempatan ini memaparkan persoalan krisis energi listrik di Sumatera Utara yang sudah sangat mengganggu perekonomian masyarakat. "Kita defisit listrik 300-350 MW. Inshallah akhir tahun 2014 ini tidak lagi defisit karena PLTU Nagan Raya dan Pangkalan Susu sudah beroperasi. Begitupun listrik Sumut belum aman karena harus ada stock minimal 20 persen dari kebutuhan," ujar Gubsu yang hair didampingi Kadis PU Binamarga Effendi Pohan, Kadis Pertanian M Roem dan Kadis Pertambangan dan Energi Edi Salim.
Gubsu meminta percepatan pembangunan pembangkit-pembangkit lainnya yang masih terkendala diantaranya PLTA Asahan 3 dan Sarulla. Selanjutnya Gubsu memaparkan kondisi infrastruktur jalan nasional di Sumut yang di bawah rata-rata nasional. "Jalan nasional di Sumut adalah yang terpanjang di Indonesia 2.249 km, lintas timur, barat, tengah dan diagonal dengan kondisi mantap 81 persen mantap," ujar Gubsu.
Meski anggaran APBN untuk jalan nasional di Sumut meningkat dalam 3 tahun terakhir, (Rp 1,8 T untuk tahun 2014), begitupun masih kurang. Untuk irigasi, sekitar 17 persen dari 452.000 ha total luas persawahan yang terairi dengan irigasi. Meski hanya 17 persen Sumut bisa surplus beras dan menjadi lumbung pangan nasional. "Kami berterimakasih irigasi Sei Ular yang mengairi 18.500 ha sudah dibangun, namun masih berbentuk saluran primer, sementara saluran sekunder dan tertier belum dibangun," jelas Gubsu.
Rakor dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pertanian Suswono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, mewakili menteri ESDM dan meneg BUM, para wakil menteri dan jajaran pejabat eselon satu di kementerian di bawah Koordinasi Menko Perekonomian. Selain Gubsu turut hadir Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Gubernur Bengkulu, Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Bangkabelitung, Gubernur Riau, Wakil Gubernur Jambi, Kepulauan Riau, Lampung, Nangroe Aceh Darussalam.
Para gubernur memanfaatkan rakor untuk mendorong keberlanjutan program-program pembangunan Infrastruktur daerah yang belum selesai di daerah masing-masing terkait dengan akan terjadinya pengalihan kepemimpinan nasional.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung meyakinkan forum bahwa pada September ini Akan dilakukan launching pembangunan Trans Sumatera di Medan, Sumatera Utara sekaligus groundbreaking tol Kualanamu-Tebing Tinggi. Perluncuran trans Sumatera ini menurut Menko Ekonomi akan dilaksanakan setelah ditekennya Peraturan Presiden Trans Sumatera.
Dijelaskannya sudah ada kesepakatan antara kementerian terkait dan draf final Perpres dimaksudkan sudah selesai penyempurnaannya. "Tadinya kementerian punya sudut pandang sendiri-sendiri, namun dalam rapat terakhir yang saya pimpin sudah sepakati dan sudah ada finalisasi draf perpres perbaikan. Pada tanggal 8-9 September ini Akan dibahas dalam sidang kabinet terbatas, begitu diketok dua tiga hari kemudian Inshallah perpres sudah diteken Presiden," ujar Chairul. Kemudian, lanjutnya, akan dilakukan Perluncuran Tol trans Sumatera bertepatan dengan ground breaking tol Kualanamu-Tebingtinggi. Dalam perluncuran itu akan diresmkian dimulainya pembangunan 4 tol prioritas di Sumatera yaitu di Sumut tol Medan-Binjai, Lampung tol Bakauheni-Lampung, Riau tol Pekan Baru-Dumai dan Sumatera Selatan Palembang-Indra Laya.
Sementara itu, Menteri Kehutanan sebagai koordinator koridor Ekonomi Sumatera memaparkan bahwa secara geostrategis Sumatera diharapkan menjadi gerbang Ekonomi nasional ke pasar Eropa, Arika, Asia Selatan, Asia Timur dan Australia. Sumatera secara umum berkembang baik dengan kegiatan Ekonomi Utama perkebunan Kelapa Sawit, Karet serta Batubara. Zulkifli Hasan menekankan tidak ingin meninggalkan hutang diakhir masa kepemimpinanannya dan telah menyelesaikan seluruh RTRW termasuk RTRW Sumatera Utara.
Sedangkan Joko Kirmanto mengakui kondisi jalan nasional di Sumut masih di bawah rata-rata jalan mantap nasional yaitu 94 persen. Joko mengakui anggaran pembangunan dan perbaikan jalan nasional di Sumatera Utara masih minim dibanding kebutuhan. Namun dia beralasan anggaran senilai Rp 1,8 triliun tahun 2014 untuk jalan nasional Sumut sudah terhitung besar. "kita juga hiatus membagi anggaran dengan Provinsi lain," katanya.
(Humas Pemprovsu)-(Er)