Artikel

04JUL2014

STOK BERAS SUMUT AMAN TIGA BULAN

Medan, 3/7 - Perum Bulog Sumatera Utara memastikan stok beras aman hingga tiga bulan ke depan di tengah ramalan Badan Pusat Statistik bahwa luas panen padi Sumut turun 6.178 hektare.

"Stok beras ada 35 ribuan ton atau cukup untuk alokasi tiga bulan lebih. Stok semakin aman karena akan ada masuk tambahan beras 30 ribuan ton lagi," kata Humas Bulog Sumut Rudi Adlyn di Medan, Kamis.

Selain bisa memenuhi kebutuhan rutin seperti beras warga miskin atau raskin, kebutuhan itu bisa juga untuk digunakaan sebagai keperluan pasar murah dan operasi pasar.

Pasar murah sendiri sudah dilakukan Bulog antara lain bekerja sama dengan Pemkab Langkat dan Kepolisian daerah (Polda) Sumut.

Adapun operasi pasar (OP) beras, belum dilakukan karena harga jual bahan pangan utama itu di pasar dinilai masih relatif aman.

Untuk semakin mengamankan harga beras, kata dia, Bulog melalui gerai BulogMart melakukan penjualan beras kwalitas premium dengan harga lebih murah dari pasar atau bervariasi di harga Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg.

"Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal stok, meski berdasarkan data BPS, luas panen pada menurun. Apalagi produksi padi Sumut berdasarkan ARAM (angka ramalan) I tahun ini diramalkan naik atau mencapai 3.740.933 ton gabah kering giling (GKG) dari produksi ATAP (angka tetap) 2013 yang mencapai 3.727.249 ton," katanya.

Kepala BPS Sumut, Wien Kusdiatmono menyebutkan, produksi padi Sumut pada ARAM I 2014 yang naik itu dipicu kenaikan produktivitas tanaman.

Hasil tanaman padi petani per hektarenya naik 0,80 kwintal atau 50,77 kwintal dibandingkan tahun lalu yang masih 50,17 kwintal.

Diakui, terjadi penurunan luas panen tanaman seluas 6.178 hektare dari ATAP 2013 sebesar 742.968 hektare atau menjadi 736.790 hektare.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, Sumut harus bisa kembali meningkatkan luas tanaman dan panen padi agar tidak tergantung dengan pasokan dari daerah lain apalagi impor.

"Walau sudah swasembada bahkan surplus, penurunan luas panen yang diramalkan BPS itu mengkhawatirkan," katanya.

Peningkatan luas tanam bisa dilakukan dengan menjaga harga jual beras atau padi di pasar dan membuat aturan jelas tentang larangan alih fungsi lahan pertanian padi itu.

 


(Antara)-(DT)