Artikel

28SEP2015

Sumut Andalkan Nias Selatan Untuk Swasembada Kedelai

Medan, 28/9 - Nias Selatan masih diandalkan menjadi salah satu produsen terbesar kedelai di Sumatera Utara di tengah diharapkannya provinsi itu sebagai penyumbang terbesar dalam target swasembada komoditas tersebut untuk kawasan Sumatera.

"Hingga semester I, produksi kedelai Nias Selatan sudah mencapai 650 ton dari 3.430 ton total produksi Sumut." Kata Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumatera Utara, Marino di Medan, Minggu.

Selain Nias Selatan, produsen kedelai di Sumut adalah Serdang bedagai dan Deliserdang.

Dia menyebutkan, target produksi kedelai di Sumut pada tahun 2015 termasuk yang terbesar di Sumatera seperti Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.

Produksi kedelai Sumut pada 2015 ditargetkan pemerintah sebesar 11.729 ton dari luas panen.10.866 hekttare. Angka itu naik cukup besar dari 2014 yang masih 4.680 ton dari luas panen 4.363 hektare.

Sedangkan Riau masih hanya 5.653 ton dari luas panen 5.234 hektare. Adapun Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau lebih kecil lagi atau 969, 54 ton dan 18,36 ton.

Marrino mrngakui, target pemerintah yang naik cukup signifikan hingga 2017 membuat Sumut harus kerja keras. Pada 2016 dan 2017 produksi kedelai Sumut ditargetkan masing-masing sudah mencapai 15.894 ton dan 16.569 ton.

"Sumut hingga saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan daerah yang sekitar 58.142 ton per tahun sehingga memang perlu keras, " katanya.

Kerja keras diperlukan, apalagi selain untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri, Sumut juga diharapkan pemerintah bisa menyumbang keperluan nasional terkait program swasembada pangan Presiden pada 2017.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, langkah pemerintah mengejar swasembada kedelai sangat tepat untuk menekan dan bahkan menghilangkan ketergantungan impor.

"Ketergantungan impor seperti dewasa ini sangat mengganggu pengrajin tempe dan industri lainnya yang berbahan baku kedelai," katanya.

Untuk menarik minat petani bertanam kedelai, kata Wahyu yang dosen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara itu, pemerintah harus bisa menjaga harga jual menguntungkan.

Mengembangkan kedelai di Nias sendiri adalah cara baik untuk mengangkat kabupaten itu sehingga Nias secara keseluruhan yang masih menjadi salah satu daerah tertinggal akan menjadi maju.

(Antara)-(DT)