Artikel

01APR2012

SUMUT KEMBANGKAN TANAMAN OBAT

Medan, 30/4 - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya terus memperluas dan meningkatkan produktivitas tanaman obat memanfaatkan permintaan yang semakin tinggi dari berbagai daerah termasuk luar negeri.

"Pada tahun ini luas panen ditargetkan bisa mencapai 4,209 juta m2 (meter bujur sangkar) dengan produksi 10,562 juta ton,"kata Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Room.S, di Medan, Senin.

Tanaman obat yang termasuk dalam golongan hortikultura itu memiliki peluang besar meningkatkan pendapatan petani dan pemerintah melalui hasil ekspor.

Permintaan tanaman obat mulai jahe,kunyit, serai, lengkuas, kencur dan termasuk sirih merah ke Sumut semakin besar mulai dari Jawa hingga Malaysia dan Singapura.

Tanaman obat itu bukan hanya untuk industri obat tradisional seperti jamu, tetapi juga untuk farmasii dan kecantikan.

"Meski ada beberapa jenis tanaman obat impor memasuki Sumut seperti jahe dari China dan Thailand, tetapi minat beli komoditas itu ke Sumut terus meningkat sehingga pemerintah provinsi menjadikan tanaman itu sebagai salah satu yang diunggulkan,"katanya.

Semakin dnilai perlu dikembangkan karena meski masih kecil-kecilan, produksi tanaman obat itu sudah memasuki pasar Malaysia dan Singapura.

Pengusaha tanaman hias dan obat, Elvira, menyebutkan, dewasa ini, pengrajin sedang dibanjrii permintaan sirih merah dan termasuk lidah buaya.

Permintaan bukan hanya dari pedagang Sumut, tetap juga dari Pekanbaru,Riau, Padang Sumatera Barat dan Jakarta.

"Bisnis sirih merah lagi sangat menjanjikan. Berapa aja ada barang sudah ada yang nampung,"katanya.

Sirih merah digunakan untuk industri jamu baik yang diolah secara modern dan tradisional.

Selain berfunsgi untuk obat, sirih merah itu menarik untuk dijadikan tanaman hias, kata pengusaha Venny Nursery itu..

(ANTARA)-(er)