Artikel

02NOV2018

Wagub Sumut Harapkan Program ‘USAID Jalin’ Fokus di Satu Daerah

Medan, 2/11 - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mendukung program ‘USAID Jalin’, yakni program untuk penyelamatan kematian ibu dan bayi. Program ini diharapkan dapat fokus dilakukan di satu daerah, sehingga hasilnya akan dapat dirasakan secara langsung. Apalagi tingkat kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi di Sumut.

Hal itu diungkapkan Wagub Musa Rajekshah saat menerima audiensi USAID Jalin yang dihadiri oleh Regional Manager Program USAID Jalin Sumut Harry Masyrafah bersama USAID Jalin Sumut lainnya, Nasril A Lubis, Zul Fadhli dan Eka Dewi di ruang kerjanya, kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (2/11). Turut mendampingi Wagub, Kadis Kesehatan Sumut Agustama, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Ridesman, Kabid P2P Dinkes Sumut dr NG Hikmet MKes dan Kabid SDK Dinkes Sumut Sri Suriani Purnamawati.

Lebih lanjut dikatakan Wagub Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini, kualitas kesehatan masyarakat Sumatera Utara memang masih sangat perlu ditingkatkan. Terutama di daerah pantai barat Sumatera Utara.

“Masyarakat untuk berobat ataupun melahirkan ke rumah sakit itu masih sangat sulit. Contohnya masyarakat di Panyabungan. Banyak masyarakat yang tidak bisa tertolong dan meninggal di jalan karena jauhnya Rumah Sakit, makanya kalau USAID bisa membantu kita, tentu sebagai Pemerintah kami sangat mendukung,” ujar Ijeck.

Diharapkan Wagub, program USAID Jalin ini bisa dilakukan secara fokus di satu daerah terlebih dahulu. Daerah ini sendiri nantinya dapat menjadi pilot project bagi daerah yang lain. “Saya harap program ini bisa dilakukan di satu daerah dulu. Karena ini sifatnya kerjasama dengan Dinas Kesehatan, maka nanti akan bisa terlihat hasilnya langsung. Mungkin akan kita lakukan evaluasi setelah itu secara berjenjang atau berkala selama enam atau satu tahun,” paparnya.

Program USAID Jalin ini pun diharapkannya dapat difokuskan kepada daerah yang paling banyak tingkat kematian ibu dan anak di Sumut. “Di satu daerah ini dulu kita lakukan sehingga bisa kelihatan secara nyata hasilnya,” terang Wagub, sembari mengharapkan USAID juga dapat berpartisipasi dengan memberikan bantuan peralatan kesehatan sehingga ke depan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sumut.

Sebelumnya, Manager Program USAID Jalin Sumut Harry Masyrafah mengungkapkan program USAID Jalin ini merupakan program yang nantinya diharapkan dapat melibatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang berkaitan. Sehingga, tidak hanya sekadar dengan Dinas Kesehatan Sumut, namun bisa dilakukan dengan Dinas PU, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta lainnya.

Tujuannya untuk mengantisipasi dan menekan angka kematian ibu dan anak di Sumut. “Tujuan utama program ini untuk membantu pemerintah menekan angka kematian ibu dan bayi. Sebab dari data tahun 2017, Sumut berada di peringkat lima untuk kematian ibu dan bayi,” kata Harry.

Berdasarkan data tahun 2017 untuk kematian ibu di Sumut sebanyak 5.000 orang per minggu, sementara untuk kematian bayi sebanyak 18 bayi per minggu. “Untuk kematian ibu itu yang paling banyak di Labuhanbatu, Deliserdang juga Langkat. Sementara untuk kematian bayi itu terbanyak di Madina, Deliserdang juga Padang Sidimpuan,” papar Harry, sembari mengatakan rata-rata faktor kematian ibu disebabkan karena pendarahan, hipertensi juga infeksi. Sementara kematian bayi disebabkan karena gangguan pernafasan dan bayi berat lahir rendah. **

 

 

(Humas Provsu)-(Riva)