Artikel

07OKT2017

Wagubsu Berharap Warga Binaan Tidak Kembali ke Lapas

Medan, 7/10 - Jumlah warga binaan wanita kelas II A Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan terus meningkat dan saat ini mencapai 449 orang. Diantaranya didominasi oleh kasus narkoba. Masalah ini harus diatasi salah satunya dengan memberikan pemberdayaan ekonomi dan pendampingan sehingga warga binaan yang sudah selesai menjalani hukuman tidak lagi kembali ke Lapas.

“Sebenarnya hati saya miris melihat anak-anakku, adik-adikku yang berada di sini. Makanya, janjilah pada diri sendiri dan Tuhan, bahwa ini adalah yang terakhir untuk menempati blok-blok yang ada di Lapas ini,” ujar Wagubsu, Nurhajizah Marpaung dalam kegiatan Pemberdayaan Ekonomi dan Pendampingan, bagi Perempuan Kepala Keluarga melalui pelatihan keterampilan warga binaan lapas wanita kelas II A Medan Sabtu (7/10).

Turut hadir, Ketua Tim Penggerak PKK Provsu, Evi Diana Erry Nuradi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nurlela, Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut, Zonny Waldi, Kepala Lapas kelas II A Medan, Surta Duma Sihombing. dan Kepala Lapas Anak Kelas I Medan.

Lebih lanjut dikatakan Nurhajizah, kegiatan pemberdayaan ekonomi dan pendampingan ini merupakan upaya Pemprovsu untuk meningkatkan kualitas warga binaan agar tidak lagi kembali ke lapas. Kalau tidak ada pembekalan keterampilan kepada warga binaan, maka dikhawatirkan setelah selesai menjalani hukuman, tidak memiliki pekerjaan maka akan kembali lagi melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan kembali lagi ke lapas. “Makanya warga binaan harus memiliki keterampilan dan keahlian, sehingga setelah selesai dari sini tidak lagi kembali lagi ke lapas,” terang Nurhajizah.

Apalagi kata Nurhajizah, dari jumlah warga binaan di Lapas Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan sebanyak 83 pesen merupakan kasus narkoba dan berusia produktif 17-25 tahun. Sehingga sangat dikhwatirkan kalau tidak ada dibekali keterampilan, setelah keluar dari Lapas bisa kembali ke Lapas karena tidak memiliki pekerjaan.

“Makanya kita miris, tapi kita tidak boleh berdiam diri, tugas pemerintah adalah mencari solusi bagaimana agar lapas ini jangan terlalu banyak isinya. Kalau bisa lapas ini kosong. Makanya, kita berikan pemberdayaan ekonomi. Tapi harapan saya, kita berjanji agar setelah dari sini jangan lagi kembali ke sini,” harap Wagubsu yang disambut dengan sorak warga binaan untuk berjanji tidak kembali lagi.

Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Ketua Panitia, Nurlela mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kualitas hidup perempuan dan keluarga dengan meningkatkan pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan. Selain itu juga bertujuan untuk membedayakan perempuan binaan lapas melalui peningkatan keterampilan yang dapat dikembangkan menjadi lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

“Peserta kegiatan ini sebanyak 75 orang yang merupakan warga binaan Lapas Wanita Kelas II A Medan yang potensial dan produktif,” kata Nurlela.

Adapun bantuan yang diberikan Pemprovsu yakni dua buah computer dan satu buah printer. Selain itu paket pemberian bantuan untuk pelatihan pembuatan sabun dan alat serta pemberian paket berbentuk kompor portable serta peralatan lainnya.

“Setelah pembuatan sabun di sini, maka nantinya aka nada UKM Center yang akan menampung produk yang sudah dihasilkan. Kalau selama ini belum ada pasar penampungannya, tapi sekarang sudah ada tempat untuk penyalurannya,” papar Nurlela.

Kepala Lapas Wanita Kelas II A Medan, Surta Duma Sihombing mengapresiasi kegiatan dan bantuan yang diberikan oleh Pemprovsu. Surta mengatakan kalau dirinya baru saja kemarin melakukan sertijab dari tugas sebelumnya di Bandung dan baru hari pertama bekerja di Lapas Wanita Kelas II A Medan.

“Saya sangat excisting sekali dengan kegiatan ini. Karena sebelumnya saya mikir Sumut itu orangnya cuek, ternyata tidak. Sebab, selama di Bandung banyak sekali apresiasi yang diberikan pihak luar kepada warga binaan, dan Alhamdulillah di sini saya juga mendapatkan hal yang begitu juga,” ujar Surta.

Dikatakan Surta, kegiatan ini sangat tepat untuk membantu perekonomian keluarga bagi warga binaan. “Kami sangat berterima kasih kepada ibu Wagubsu dan ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provsu yang telah memberikan hati kepada kami. Karena di sini warga binaan juga merupakan warga Sumut, sehingga kita inginkan mereka dapat berproduksi dan dapat menunjang keluarganya,” terang Surta.
 
Dalam kesempatan itu, Wagubsu juga terlihat melakukan dialog langsung kepada warga binaan terkait kebutuhan mereka selama di Lapas. Dalam kesempatan itu turut juga diberikan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut berupa bibit ikan lele.
 
(Humas Provsu)-(Riva)