Artikel

12JUN2017

Wagubsu Hadiri Buka Puasa Bersama Rahmat Shah

Medan, 12/6 - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Dr Nurhajizah Marpaung menghadiri acara berbuka puasa bersama yang digelar DR H Rahmat Shah, pengusaha dan diplomat asal Sumut di Gallery Rahmat Shah Jalan S Parman Medan, Minggu (11/6).

Turut hadir dalam kesempatan itu, DPR RI, DPD RI, DPRD,para Konsul Jenderal (Konjen), unsur muspida Prov Sumut, para tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, kaum perempuan, tokoh pendidikan, tokoh pemuda, tokoh olahraga juga keluarga PMI Se Sumut.

Melalui tema acara "Bersihkan diri dan sucikan hati dengan puasa, Tarawih dan zakat",  Rahmat Shah mengatakan acara ini dilakukan sebagai wujud rasa  bersyukur kepada Allah SWT. "Kami tetap mengundang Muspida, tokoh masyarakat tiap tahun untuk silaturahmi. Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini akan terwujud kebersamaan dan Sumut semakin baik," katanya, seraya menyebut jadikanlah puasa ini menjadikan kita lebih baik.

Dalam kesempatan itu, Rahmat menyebut banyak kebaikan yang dapat diambil dari sifat-sifat dan filosofi hewan seperti falsafah ular dan ulat. Ular sebelum puasa, makan dulu baru untuk mengganti kulitnya lalu bersembunyi di tempat yang aman. Setelah kulitnya berganti, ular kemudian akan mencari mangsa kembali. Sedangkan ulat berpuasa untuk menjadi kepompong lalu jadi kupu-kupu dan kemudian menjadi baik dengan memakan sari bunga untuk penyerbukan ataupun madu.

“Makanya sebaiknya kita setelah bulan puasa ini jadilah seperti ulat, setelah berpuasa maka akan menjadi baik. Kalau selama ini kita baik, maka setelah bulan puasa akan semakin baik lagi, kalau selama ini belum baik maka setelah bulan ini sebaiknya kita dapat menjadi baik,” papar Rahmat.

Selain itu, dia juga mencontohkan filosofi penyu dan ayam. Dikatakannya penyu bertelur diam-diam kemudian meninggalkan telurnya di darat sambil menangis dia akan kembali ke laut. Lalu telur-telurnya akan menetas. Sebaliknya ayam kalau bertelur satu saja sudah bersuara berkotek-kotek, sehingga sekelilingnya merasa terganggu.

“Kalau kita lihat ayam ini bertelur satu saja dia sudah ribut, baru itu yang dia buat. Sementara penyu diam-diam dia telah bertelur dan berbuat, makanya janganlah kita menjadi ayam. Makanya banyak filosofi dari satwa yang dapat kita tiru,” ujarnya.

Rahmat juga meminta agar kita jangan pelit memberi informasi dengan caranya saling bersilahturami, dengan begitu maka bangsa kita tidak akan terpecah belah dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak lain. “Marilah kita tunjukkan jati diri kita supaya kita dapat sejajar dengan negara lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rahnmat juga menyampaikan aspirasi masyarakat di sekitar Serdang Bedagai, dengan keberadaan pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, jalan akses menuju jalan tol di sekitar kawasan Bengkel Sergai mengalami kerusakan parah. Untuk itu, Rahmat berharap agar Pemprovsu juga dapat memperhatikan hal ini, agar jalan masyarakat dapat diperbaiki lebih dulu sebelum jalan tol dibuka secara umum.

“Jalan akses menuju jalan tol itu kan merupakan jalan masyarakat umum, mereka sudah mengeluh karena jalannya rusak parah. Makanya, kita harap sebelum jalan tol dibuka untuk umum, jalan masyarakat itu dapat diperbaiki. Ini kita harap dapat menjadi perhatian dari Pemprovsu,” terangnya.

Wagubsu, Nurhajizah Marpaung mengatakan kegiatan berbuka puasa ini sangat baik karena dapat menjalin silaturahmi dengan semua pihak, sehingga dapat tercipta komunikasi dan kebersamaan yang baik.  “Kalau komunikasi kita sudah baik, yakinlah segala permasalahan akan dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan Rahmat Shah, tentang jalan masyarakat menuju jalan tol yang rusak, Nurhajizah mengatakan pihaknya sudah mengundang pimpinan proyek pembangunan jalan tol agar dapat membangun kembali jalan masyarakat sebelum jalan tol diserahkan kepada Pemprovsu.

“Kita sudah buat perjanjiannya agar mereka memperbaiki jalan itu dulu baru menyerahkan jalan tol ke Pemprovsu. Kalau mereka tidak mau memperbaikinya maka kita akan gugat nanti,” tegas Nurhajizah.

Sementara itu, penceramah acara berbuka puasa, ustad Prof H Muzakir dalam tausyiahnya mengatakan hidup paling indah di dunia ini adalah hidup dengan membawa kebahagiaan dan berguna bagi yang lain.

“Dalam hadis disebutkan jika seseorang memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada siapa saja di langit dam bumi maka dia akan disayang oleh maha penyayang yakni Allah SWT. Maka berbuatlah kebaikan walau sekecil apapun. Jika ada sosok yang kehadirannya bisa memberikan kebaikan bagi siapa saja, maka itulah pribadi yang hebat di muka bumi ini,” ujar Muzakir.

(Humas Provsu)-(Riva)