Artikel

10JUN2017

Wagubsu Pimpin Rapat Percepatan Persiapan Pengusulan Geopark Kaldera Toba

Medan, 10/6 - Sebagai tindak lanjut terbentuknya Tim Percepatan Persiapan Pengusulan Geopark Kaldera Toba (GKT) menjadi Global Geopark Network UNESCO, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen (Purn) Hj. Nurazijah Marpaung, SH, MH sebagai Ketua Tim menggelar rapat dengan instansi terkait di ruang Beringin Lantai 8 Kantor Gubsu, Jalan P. Diponegoro No. 30 Medan, Jumat (9/6).

Dalam rapat tersebut dibahas 5 rekomendasi UNESCO yang akan dilaksanakan, diantaranya Pertama, Rencana Edukasi yang dilaksanakan terpadu pada masing-masing geoarea yakni Geoarea Porsea, Haranggaol, Sibanding dan Samosir sehingga mempersatu keempat geoarea dengan tema Geopark Supervolcano, memberikan informasi terkait edukasi dan display pada pusat informasi pengunjung yang baru, mengidentifikasi geosite yang paling penting untuk menyampaikan cerita tentang supervulcano.

Kedua, melaksanakan panel edukasi pada masing-masing geosite sehingga dapat difahami oleh level pendidikan yang sesuai bagi penduduk local, membangun hubungan proses geologi dengan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, perlu ditetapkannya banyak situs-situs budaya dan informasi edukasi tentang blodiversity GNKT dan hubungannya dengan geologi dan morfologi.

Ketiga, Diperlukan  strategi pemasaran dan promosi seperti website, tanda gerbang masuk, peta sederhana dan visibility tentang identitas (brand) GKT diperlukan bangunan fisik bernuansa budaya setempat, atraksi budaya, miniatur budaya setempat/museum dan aktifitas konservasi dan revitalisasi budaya.

Keempat,  perlu adanya masterpan GKT serta pembenahan sarana dan prasarana 15 geosite dan 1 geosite danau termasuk didalamnya aktivitas konservasi. Dan kelima, pengembangan strategi wisata budaya  dan segala sesuatunya untuk proses pengusulan Dossier.

Pada kesempatan tersebut Wagubsu Nurhajizah menghimbau agar semua stakeholder dapat bekerjasama dan bersinergi  dengan 7 kabupaten diantaranya Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Karo dan masyarakat luas dalam rangka megejar pembenahan sesuai dengan rekomendasi tim UNESCO.

Beliau menegaskan jika diperlukan agar dapat langsung turun ke kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba. Melakukan pemetaan penataan yang perlu dilakukan. Sehingga masing-masing memahami apa yang harus dilakukan.

Dengan demikian, diharapkan akan bisa secara paralel berjalan antara pembenahan di lapangan dan pengerjaan dossier yang akan diajukan pemerintah pusat ke Unesco, pungkas wagubsu.

Hadir dalam rapat para SKPD terkait dan Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba.

(Humas Provsu)-(Riva)