Artikel

07MAR2018

Wagubsu Tinjau Kerajinan Batik dan Rumah Singgah Anak Berkebutuhan Khusus

Medan, 7/3 - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen (Purn) Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH MH mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemko) Tanjung Balai dalam mengolah dan memasarkan produk masyarakat setempat. Hal ini karena produksi lokal dijadikan trend untuk mempromosikan industri kreatif yang ada untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata.

Dalam kunjungannya ke Kota Tanjung Balai, Wagubsu Nurhajizah yang didampingi Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Nurlela disambut Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (P3A PMK) Kota Tanjung Balai Haslina Dyas menilai bahwa industri kreatif seperti batik khas kota kerang itu, merupakan satu andalan untuk menunjukkan ciri khas masyarakat kepada wisatawan khususnya mancanegara. Sebab sebagai daerah pesisir, kota ini merupakan pintu masuk dari berbagai tempat termasuk luar Negara yakni Malaysia dan Singapura. Karena itu perlu keseriusan pemerintah setempat mendorong dan mempromosikan produk hasil kreativitas warga khususnya kaum perempuan.

"Bagaimana kita memberdayakan kaum ibu atau perempuan, supaya nanti target Pak Presiden RI Joko Widodo mendatangkan satu juta kapal itu (ke Indonesia), bisa dibalas dengan menyiapkan produksi kreatif kita untuk mereka bawa pulang ke negaranya. Karena di luar negeri itu tidak ada batik seperti kota di sini," ujar Wagubsu dalam kunjungannya ke beberapa tempat di Tanjung Balai, Selasa (6/3).

Dikatakan Wagubsu, banyak produk kreatif di Tanjung Balai yang berpotensi menjadi trend di masyarakat, baik tingkat lokal, provinsi, nasional hingga dunia internasional. Apalagi selain produk olahan berbentuk souvernir dan barang lainnya, kota ini juga cukup diandalkan sebagai lokasi wisata kuliner yang menyuguhkan makanan dari hasil laut.

"Bisa kita bilang, hampir semua ada di Tanjung Balai, hanya bagaimana perempuan melalui pemberdayaan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A)   melihat dan memberdayakan itu," sebut Nurhajizah.

Sementara Kadis P3A Tanjung Balai, Haslina mengatakan produk seperti batik khas kota ini, telah dipasarkan ke berbagai instansi yang ada. Sehingga untuk seragam kerja, mereka telah memproduksi sendiri dengan usaha yang dibina pemerintah. Dengan demikian, produk lokal diharapkan menjadi trend serta ciri khas kedaerahan.

"Kita berdayakan masyarakat dari kelurahan-kelurahan yang dilatih. Jadi yang bekerja di sini, masyarakatnya langsung. Saat ini kita rencanakan menambah kios dibeberapa tempat seperti bandara dan fasilitas umum lainnya," katanya.

Selain melihat proses produksi batik Tanjung Balai, Wagubsu Nurhajizah juga mengunjungi beberapa tempat seperti lokasi pabrik pengolahan kelapa menjadi santan bubuk dan minyak goreng serta rumah singgah anak-anak difabel.

 

 

 

(Humas Provsu)-(Riva)