Artikel

20JUN2014

Wagub Apresiasi Program USAID Prioritas di Sumut

Medan, 19/6 - Wagubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengapresiasi program yang dijalankan USAID PRIORITAS. Menurutnya USAID PRIORITAS telah banyak memberi dukungan berbagai kegiatan di bidang lingkungan dan juga pendidikan. Hal itu disampaikan Tengku Erry saat menghadiri acara Lokakarya Keberhasilan Program USAID Prioritas  di Hotel Aryaduta, Medan, Kamis (19/6).

Untuk itu, kepada 12 pemerintah kabupaten/kota yang menjadi mitra diharapkan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya program USAID PRIORITAS untuk memajukan bangsa dan negara. Sebab, Wagubsu menilai, hanya pendidikanlah yang bisa memajukan negara dan bangsa ini.“Tak ada kata lain, selain pendidikan, yang mampu memajukan bangsa dan negara ini,” ucapnya.

Wagubsu juga meminta kepada para guru agar memberikan pengetahuan spiritual, selain pengetahuan ilmiah. Sehingga, dengan demikian melahirkan generasi bangsa guna mengisi pembangunan di Indonesia.

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn A. Crockart mengatakan lebih dari 160 ribu pelajar di Sumatera Utara mendapatkan layanan pendidikan berkelas dunia. "Pencapaian ini diraih dari implementasi program USAID PRIORITAS. Hingga Maret 2014, berhasil ditingkatkan kapasitas 4.902 guru dan tenaga pendidikan," kata Kathryn.

Selain Kathryn A. Crockart, tampil sebagai keynote speaker Wakil Gubernur Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi Msi, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BPSDMP Kemendikbud) RI Prof Dr Syawal Gultom.

Setelah program USAID PRIORITAS di Sumut diluncurkan secara resmi oleh Gubsu H Gatot Pujo Nugroho pada 14 November 2012 lalu di Medan, program ini telah berhasil meningkatkan mutu pendidikan di 12 kabupaten/kota.

Dalam rangka menunjukkan keberhasilan tersebut,  USAID PRIORITAS melaksanakan lokakarya keberhasilan program tersebut. Lokakarya mempresentasikan keberhasilan program dari sisi pembelajaran, MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dan PPG (Program Penataan dan Pemerataan Guru). Lokakarya diawali dengan pemutaran film perkembangan program USAID PRIORITAS di Sumatera Utara.  

Menurut Kathryn, selain memberikan pelayanan pendidikan berkelas dunia kepada peserta didik, USAID PRIORITAS juga berhasil meningkatkan mutu 929 SD, SMP dan madrasah di 12 kabupaten/ kota yang menjadi mitra. 

Direktur Program USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, Oppurtunities for Reaching Indonesias Teacher, Administrators, and Students) Stuart Weston menuturkan, program mereka sejalan dengan Kurikulum 2013. "Kami bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan untuk membantu sekolah agar mampu menerapkan Kurikulum 2013," kata Stuart Weston. Dia menyebutkan, pihaknya memberikan keterampilan autentik, mengembangkan budaya baca dan manajemen sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran aktif.

Sementara, Kepala BPSDMP Kemendikbud RI Prof Dr Syawal Gultom menuturkan, untuk mendapatkan perkembangan dalam proses pendidikan, diperlukan adanya perubahan. Menurutnya, perubahan itu dapat diperoleh melalui guru yang terus melakukan perubahan proses pembelajaran. “Perubahan itu dimulai dari kelas untuk membangun pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan menjelaskan program mereka didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia. Program USAID PRIORITAS diimplementasikan di tujuh provinsi yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Di Sumatera Utara, program ini bermitra dengan 12 kabupaten/kota yaitu Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Tapanulis Selatan, Sibolga dan Nias Selatan. USAID PRIORITAS juga bermitra dengan dua LPTK yaitu Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara.  Agus Marwan mengungkapkan, tahun ini Kabupaten Serdang Bedagai juga akan bermitra dengan USAID PRIORITAS.

Lokakarya dirangkai dengan demonstrasi alat peraga murah (APM) oleh siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri di(MIN) Medan Barat dan SMP Swasta Bintang Laut, Nias Selatan. Mereka memperagakaan pemanfaatkan APM dari barang bekas yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas. 

Lokakarya juga diisi dengan talkshow oleh Bupati Labuhanbatu dr Tigor Panusunan Siregar, Rektor Unimed diwakili Purek I Prof Khairil Ansari, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang Dra Hj Sa'adah Lubis MAP, Kepala SMP Swasta Bintang Laut, Nias Selatan Sr Avelina Telaumbanua, guru MIN Medan Barat Bidasari Daulay, SPd, Dewan Pendidikan Kota Medan Dr Mutsyuhito Solin, M.Pd.

Bidasari Daulay, guru di MIN Medan Barat mengaku sebelum mendapat pelatihan dari USAID PRIORITAS, para guru mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran dan terasa membosankan. Hal itu lantaran guru memberi materi pelajaran dalam bentuk ceramah. Siswa juga kurang PD (percaya diri).

Namun setelah dilatih dan bermitra dengan USAID PRIORITAS banyak sekali perubahan yang diperoleh dan dirasakan. Siswa sudah PD dalam mengemukakan pendapatnya. Metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga membuat siswa dan guru sama-sama bisa dengan mudah menyerap proses pembelajaran dan pengajaran.

Sedangkan Kepala SMP Swasta Bintang Laut, Nias Selatan Sr Avelina Telaumbanua mengakui, awalnya perubahan proses pembelajaran dari konvensional ke model diterapkan saat ini, mendapat tantangan dari guru sendiri. Menurut Sr Avelina, para guru beranggapan model pembelajaran tersebut mengakibatkan kelas jadi ribut dan tidak tertib. Pasalnya, setiap siswa harus aktif dan mengeluarkan pendapatnya. Namun, lambat laun para guru dan siswa mulai menikmati proses pembelajaran seperti itu.“Mengajar dan belajar jadi enjoy. Siswa pun tidak lagi merasa tertekan, terlebih dalam pelajaran matematika,” ungkapnya.