Artikel

23MEI2025

Ikut Wujudkan Kemandirian Pangan, DWP Sumut Gelar Pelatihan Hidroponik

MEDAN, 23/5 - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengadakan Pelatihan Dasar Menanam Tanaman Hidroponik Bagi Pengurus dan Anggota DWP Provinsi Sumut. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga.

 

“Sebagai organisasi yang turut berperan dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), DWP senantiasa mendorong anggotanya untuk terus berkembang dan berkontribusi aktif dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Salah satu wujud nyata dari semangat tersebut adalah penyelenggaraan pelatihan seperti yang dilakukan saat ini,” ujar Ketua DWP Provinsi Sumut Yulia Effendy Pohan, saat membuka kegiatan yang berlangsung di Aula DWP Sumut, Jalan Cik Ditiro Nomor 8 Medan, Jumat (23/5).

 

Dikatakannya, pelatihan dasar menanam tanaman hidroponik bukan hanya bertujuan memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menjadi langkah awal dalam dalam menciptakan kemandirian pangan, gaya hidup sehat, serta peluang usaha bagi keluarga ditengah tantangan ekonomi dan perubahan iklim saat ini. Hidroponik menjadi solusi cerdas yang dilakukan di lahan terbatas, namun dengan hasil yang menjanjikan.

 

 

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai hidroponik, sebagai salah satu pertanian modern yang sangat relevan di era sekarang. Selain meningkatkan keterampilan praktis, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan keluarga, serta pemanfataan lahan sempit di lingkungan tempat tinggal,” katanya.

 

Hadir sebagai narasumber dari Hidropinik Shop Medan Erwin Halim, menjelaskan bagaimana teknik dasar menanam hidroponik. Ia menyebutkan, bahan utama untuk berhidroponik untuk tingkat pemula, antara lain, rockwall, bibit, nutrisi AB Mix, wadah baskom petak/bak kucing, suntik, piring semai, pingset, penutup baskom, kain flannel, netpot, alat pengukur nutrisi, gergaji besi atau cutter.

 

Dalam menanam hidpronik, jelas Erwin, ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan dasar pada tanaman. Seperti cahaya matahari minimal 6 jam, air dengan PH 5-7, oksigen, nutrisi hidroponik, suhu yang berkisar 14-30 derajat, dan sirkulasi udara yang baik.

 

“Hari ini kita akan praktekkan langsung bagaimana menyemai bibitnya, hingga mengolah nutrisi yang dibutuhkan tanaman,” katanya.

 

Dijelaskannya, menanam dengan metode hidroponik mempunyai keunggulan tersendiri jika dibanding dengan media tanah. Salah satu keunggulannya yakni penggunaan air yang lebih efisien, pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, dan pengendalian nutrisi yang lebih baik.

 

Dia juga menerangkan secara singkat sejumlah teknik dengan menggunakan metode hidropoik. Yang paling umum adalah dengan menggunakan sistem wick. Sistem ini paling sederhana, di mana nutrisi dialirkan ke akar tanaman melalui sumbu kain atau tali.

 

Kemudian rakit apung, caranya akar tanaman direndam langsung dalam larutan nutrisi. Teknik yang terakhir adalah Nutrient Film Technique yakni nutrisi dialirkan secara tipis melalui akar tanaman yang ditanam di talang.

 

Seluruh peserta yang hadir pada acara itu antusias mengikuti pelatihan menanam hidroponik. Seperti Ketua DWP Sumut yang langsung mempraktekkan menyemai bibit bayam Malaysia. Dengan teliti, ia mengiris rockwall menjadi 18 bagian. Kemudian membasahi wadah rockwall dengan air hingga merata.

 

Bibit bayam Malaysia tersebut ia masukkan satu persatu ke dalam wadah semai. Selanjutnya, ia pun membuat nutrisi AB mix yang diletakkan dalam botol terpisah. Bibit tersebut mulai mengeluarkan kecambah dan akar dalam hitungan 24 jam. **(H21/DISKOMINFO SUMUT)-(RV)