Artikel

23DES2014

Sumut Dukung Pusat Orientasikan Pembangunan Berbasis Kelautan

Tapteng, 23/12 - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat yang akan mengambil kebijakan lebih berorientasi sektor laut. Demikian yang ditegaskan Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST MSi saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Nusantara ke-15 Tinglkat Provinsi Sumut tahun 2014, Selasa (23/12) di Pantai Bosur, Pandan, Tapanuli Tengah.

Gubernur Sumut mengatakan, sudah saatnya bangsa kita merubah cara pandang pembangunan dari pembangunan yang semata berbasis daratan atau Land based development, menjadi lebih berorientasi kepada pembangunan berbasis kelautan atau Ocean based development, mengingat negara kita adalah negara kepulauan yang sudah diakui dunia dan terakomodasi dalam UUD 1945.

"Saya menekankan beberapa hal, yakni Provinsi Sumut adalah provinsi yang diuntungkan dari segi aspek giografis. Kita memiliki laut pantai timur dan pantai barat dengan panjang kurang lebih 1.300 KM dan selama ini pembangunan kita berbasis daratan namun kedepan dari amanat Menteri Kalautan dan Perikanan RI mengingatkan arah pembangunan kita kedepan adalah berbasis kelautan," ujarnya dihadapan seluruh peserta upacara.

Artinya, lanjut Gubernur Sumut, pembangunan berbasiskan kelautan itu, maka momentum Peringatan Hari Nusantara ini, dirinya meminta dan mengajak kepada Lantammal I Belawan dan Pankalan TNI AL Sibolga agar bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan kelautan untuk melakukan ajangsana yakni silaturahim ke sekolah-sekolah yang memberikan pemahaman kesadaran kepada seluruh pelajar kita tentang arti penting dari lautan diarah pembangunan.

"Arah pembangunan bangsa kedepan termasuk di provinsi Sumut akan ditentukan sejauh mana perhatian kita terhadap wilayah perairan laut kita. Deklarasi juanda mengingatkan kita NKRI adalah harga mati, NKRI adalah menjadi suatu kenyataan jika laut antar pulau satu dengan pulau yang lain dikelola secara maksimal dan itulah yang menjadi kata kunci dari masa depan bangsa," tegasnya.

Tentu, lanjutnya, agar hari nusantara ini tidak hanya kegiatan serimonial maka Gubernur Sumut mengajak semua pihak menjadikan hari nusantara tahun ini menjadikan kesadaran kolektif bahwa mari kita melihat melihat lautan kita yang selama ini disadari atau tidak dan diakui atau tidak, terlantarkan dalam kegitan-kegiatan pembanguan baik ditingkat nasional maupun provinsi serta kabupaten/kota.

"NKRI akan tetap jaya, NKRI menjadi harga mati didalamnya membangun kelautan antar pulau satu dan lainya," tegasnya lagi.

Penegasan Gubernur Sumut juga sejalan dengan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujdiastuti selaku Ketua Harian Dewan Kelautan Indonesia yang menyampaikan bahwa peringatan hari nusantara bertujuan untuk mengingatkan kembali serta mengubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut dan sejalan dengan visi presiden Jokowi mengenai poros maritim dunia yang diharapkan akan terwujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu, sejahtera, dan berwibawa.

"Bangsa Indonesia diharapkan dapat melihat dirinya sebagai 'poros maritim dunia, kekuatan diantara dua samudra," ujarnya.

Presiden waktu dilantik, juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia sudah telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk. "Sebagai negara maritim, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita dengan menjadikan poros maritim dunia sebagai cita-cita maka Indonesia harus menegakkan baik kedaulatan ekonomi dan kedaulatan NKRI," tambahnya.

Peringatan Hari Nusantara ke-15, Tingkat provinsi Sumut 2014 dengan tema "Membangun Nusantara Dengan Inovasi Maritim Anak Bangsa" ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada kelompok masyarakat pengawas panai hilir kabupaten Labuhan Batu sebagai juara I tingkat provinsi Sumut dan juara II tingkat Nasional tahun 2014. Pemberian penghargaan kepada perusahaan dagang anugerah alam sebagai UKM bidang pengolahan terbaik tingkat sumut juga pemberian sertifikat cara budidaya ikan yang baik kepada unit usaha budidaya ikan komuditas udang vaname,lele dan gurame dari kabupaten Langkat, Sergai dan kota Binjai.

Selain itu juga dilakukan penyerahan sertifikat ISO 9001,2008, dan penyerahan sertifikat pelatihan pemesinan kapal perikanan, juga penyerahan sertifikat pelatihan perakitan dan pengoperasian gilnet yang semuanya diserahkan langsung oleh Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST MSI didampingi Plt Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung.

Diakhir upacara, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho juga memberikan polis asuransi untuk 1.210 nelayan se-Sumut yang secara simbolis diterima oleh tiga orang nelayan. Pemberian bantuan 5.000 benih ikan nila untuk kolam pekarangan di Tapteng, bantuan bibit kelapa untuk 100 hektar kepada kelompok tani dan bantuan calon induk ikan nila dan mas sebanyak 2.460 ekor serta pakan ikan untuk 3 balai benih ikan lokal kabupaten Dairi, Tobasa dan Karo.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut  Zoni Waldy, Kepala Bakorluh Sumut Ir Bonar Sirait MSi, Kadis Bina Marga Effendi Pohan, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumut Parmohonan Lubis, Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Suyono MM, Kadis Pengelolan dan Sumber Daya Air Dinsyah Sitompul serta beberapa pimpinan SKPD dari Pemkab Tapteng.

Zoni Waldy mengatakan untuk mendukung program pemerintah berorientasi ke laut, maka pihaknya akan mengoptimalkan koperasi nelayan mengingat masih banyak nelayan yang kekurangan modal. Selain itu, program penyelamatan terumbu krang, hutan mangrove menurutnya juga harus dimaksimalkan karena 60% sudah mengalami kerusakan dan hatrus direvitalisasi. "Pekan lalu saya ketemu Deputi Bidang Kperasi Kementerian Koperasi, saya sudah sampaikan rencana optimalisasi koperasi nelayan.
Sedangkan untuk kawasan pantai yang harus direvitalisasi mulai Pantai Timur melingkupi Langkat sampai Labuhan Batu, sedangkandi kwasan pantai Barat Sibolga sampai Madina," beber Zoni Waldy.

(Humas Pemprovsu)-(Er)