by
MEDAN, 22/5 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) sedang menyusun arsitektur Sistem Pemerintah Elektronik Berbasis Elektronik (SPBE). Tujuannya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel.
“Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi duplikasi aplikasi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugoroho saat membuka asistensi dan bimbingan teknis penyusunan arsitektur dan peta rencana SPBE Pemda se-Sumut di Aula Binagraha, Kantor Bappelitbang Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (22/5).
Selama ini, menurut Arief S Trinugoroho, banyak aplikasi instansi pemerintah yang fungsinya sama. Dengan disusunnya arsitektur SPBE, hal tersebut diharapkan tidak lagi terjadi.
“Dengan adanya arsitektur ini, maka kita bisa efisiensi anggaran, efisiensi pelayanan pada masyarakat, semuanya bisa di satu aplikasi,” kata Arief.
Untuk itu, menurut Arief, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk segera beradaptasi dengan sistem tersebut. Pola pikir ASN mengenai penggunaan teknologi digital haruslah diubah. Apabila masih ada ASN yang saat ini masih menggunakan cara kerja tradisional, maka ia akan tertinggal.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, kita hidup di zaman industri teknologi 4.0, maka kita (ASN) harus beradaptasi, menyesuaikan diri, jangan alasan sudah tua, nggak bisa belajar lagi, kita sekarang hidup di alam digital,” katanya.
Disampaikan juga, selain menyusun arsitektur SPBE, saat ini Pemprov Sumut juga sedang mendata seluruh aplikasi yang dimiliki oleh organisasi perangkat daerah lingkungan Pemprov maupun kabupaten/kota. “Saat ini kita sedang mendata seluruh aplikasi yang dimiliki oleh OPD dan kabupaten/kota, diharapkan dapat mempercepat penyusunan arsitektur SPBE di Sumut,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus dalam sambutannya yang diwakili Kepala Bidang Aplikasi Informatika Rismawati.
Asistensi tersebut dihadiri para peserta yang datang dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan OPD Pemprov Sumut. Ilyas mengharapkan, asistensi dan bimbingan teknis tersebut dapat menyatukan persepsi mengenai tujuan penyusunan arsitektur SPBE tersebut.
“Asistensi dan bimbingan teknis ini adalah jalan awal kita berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh OPD dan Pemkab/Pemko, apalagi memang arsitektur ini pada prinsipnya adalah kolaborasi semua pihak, tidak bisa tanpa kolaborasi,” katanya.** (H17/DISKOMINFO SUMUT)-(RV)